Isyarat Tjahjo Soal Ahok-Djarot di Pilkada DKI Dibantah PDIP

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jun 2016 05:49 WIB
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Prasetio Edi mengungkapkan hingga saat ini PDIP belum memutuskan siapa yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta membatah pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang memberikan isyarat PDIP akan mengusung Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017. (CNN Indonesia/Adhi WIcaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengungkapkan hingga saat ini partai berlambang kepala banteng pimpinan Megawati Soekarnoputri belum memutuskan siapa yang akan mereka usung di pemilihan kepala daerah 2017 mendatang.

Pernyataan Pras sekaligus membantah isyarat Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang memberikan arahan di rapat paripurna istimewa perayaan ulang tahun ke-489 DKI Jakarta.

Menurut Pras, masih banyak waktu untuk menentukan nama tersebut dan pihaknya enggan terburu-buru. Apalagi, hingga kini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum memberikan keputusan apapun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Silakan tanya ke Mas Tjahjo, karena kami menunggu keputusan dari Ketua Umum," ujar Pras kemarin.

Pras mengungkapkan DPD PDI Perjuangan telah melakukan penjaringan dan hasilnya diberikan pada Dewan Pimpinan Pusat untuk ditindaklanjuti lebih jauh. Putusan akhir pun sepenuhnya diserahkan pada DPP.

Setali tiga uang dengan Pras, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan bahwa belum ada sikap resmi yang dikeluarkan partai pemenang Pemilu 2014 tersebut.

Menurut Gembong belum ada tanda bahwa PDI Perjuangan akan memutuskan mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada 2017 mendatang.

"Partai belum bersikap dan belum ada tanda akan mengarah ke sana," ujarnya.

Sebelumnya Tjahjo Kumolo memberikan pertanda yang ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat agar bisa melanggeng bersama di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Tjahjo menceritakan ini merupakan kali kedua bagi dirinya menjadi tamu di perayaan ulang tahun DKI Jakarta setelah yang pertama dia lakukan pada tahun lalu. Tak ada suasana berbeda yang dirasakan Tjahjo meskipun suasana tahun ini bisa dibilang berbeda dengan tahun lalu.

Tahun lalu, pada 2015, Tjahjo duduk di antara Ahok dan Djarot dan suasana saat itu sangatlah hangat. Sebagai catatan, saat itu Ahok dan Djarot baru menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur setelah Ahok "naik pangkat" menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden Indonesia dan Djarot terpilih mengisi posisi yang ditinggalkan Ahok.

Sebagai pasangan baru sudah tentu hubungan Ahok-Djarot menjadi sangat harmonis. Apalagi, Djarot dianggap naik pangkat dari sebelumnya Wali Kota Blitar menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Sementara tahun ini, Tjahjo menilai bahwa nuansa politik sudah muncul lantaran pada 2017 mendatang DKI Jakarta akan menjadi salah satu daerah yang menggelar pemilihan kepala daerah dan membuat suasananya memanas.

Panasnya suasana tersebut dimulai setelah Ahok memutuskan maju di Pilkada 2017 melalui jalur independen dan "mengkhianati" partai politik lain, salah satunya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal tersebut membuat hubungannya dengan Djarot Saiful Hidayat, yang notabene merupakan petinggi PDI Perjuangan, dianggap merenggang.

Namun hal tersebut nyatanya tak dirasakan oleh Tjahjo yang tahun ini duduk di posisi yang sama, yaitu diapit oleh Ahok dan Djarot.

"Tahun ini saya masih didampingi gubernur dan wakil gubernur yang sama dan suasananya masih hangat walaupun ruangan ini dingin," kata Tjahjo.

Ucapan Tjahjo tersebut mengindikasikan banyak arti, salah satunya adalah membantah tudingan bahwa hubungan antara Ahok dan Djarot merenggang. Namun begitu, "kode" dari Tjahjo tak berhenti di situ karena kalimat yang selanjutnya dia lontarkan memiliki arti yang lebih dalam.

"Mudah-mudahan tahun depan tetal hangat, soal siapa yang jadi (pimpinan DKI) terserah," ujarnya.

(pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER