Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI jakarta menyatakan vaksin palsu tak beredar di rumah sakit dan puskesmas di Jakarta. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi mengatakan mendapatkan obat dan vaksin langsung dari Kementerian Kesehatan.
"Jajaran rumah sakit dan puskesmas sudah punya persediaan sendiri dari Kemenkes, jadi tidak pernah membeli obat dari mana-mana, distribusi langsung dari Kemenkes," kata Koesmedi saat dihubungi, Jumat (24/6).
Koesmedi menilai Jakarta aman dari peredaran vaksin palsu, karena vaksin sudah diberikan gratis oleh pemerintah, salah satunya saat imunisasi.
Kendati demikian, untuk mengantisipasi, Koesmedi mengatakan akan melakukan sidak dengan mengambil sampel di lima wilayah di Jakarta. Dia akan menindaklanjuti pihak-pihak yang ketahuan mengedarkan vaksin palsu, termasuk di apotek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan mencari tahu peredaran vaksin palsu di Jakarta.
"Lagi ditanganin dokter sama Dinas Kesehatan, yang penting kami sekarang cari tahu itu lari ke siapa, klinik mana," kata Gubernur yang akrab disapa Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (24/6).
Sebelumnya, penyidik Badan Reserse Kriminal Polri mengungkap pembuatan dan peredaran vaksin palsu di Jakarta dan Bekasi. Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Agung Setya, Rabu (22/6), tujuh tersangka sudah diamankan dalam perkara ini. Mereka ditangkap di tiga tempat berbeda yakni dua di Jakarta Timur, dua di Bekasi, dua di Jakarta Selatan dan seorang tersangka ditangkap di Tangerang.
(yul)