Jakarta, CNN Indonesia -- Calon petahanan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk Pilkada DKI 2017 menduduki trending topic dalam dunia media sosial selama bulan Februari hingga Mei 2016.
Senior Researcher Pusat Data Bersatu Agus Herta Sumarto mengatakan meskipun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menduduki peringkat tertinggi dalam media sosial belum dapat memastikan kemenangannya dalam Pilkada 2017.
Menurutnya, pada Pilgub DKI sebelumnya yang mengusung Fauzi Bowo alias Foke sebagai calon petahanan memiliki rating tertinggi dalam survei awal. Namun, Foke dapat dikalahkan oleh Joko Widodo yang berpasangan dengan Ahok kala itu karena pengaruh media sosial. Padahal, saat awal masa kampanye, rating Jokowi dan Ahok terbilang jauh dari Foke.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rating tertinggi yang dimiliki Ahok di dunia media sosial saat ini tidak menjadi penentu Ahok untuk kemenangannya," ujarnya saat Diskusi Isu Sosial Politik Jakarta di Jakarta Pusat, Jumat (24/6).
Menurut Agus, mantan Bupati Bangka Belitung tersebut telah menjadi tokoh sentral yang diikuti oleh masyarakat. Meski begitu, trending topik yang dimiliki Ahok tak hanya citra positif namun melingkup negatif.
"Ahok berhasil jadi tokoh sentral masyarakat,"tambahnya.
Dalam dunia media sosial, pembahasan tertinggi perihal Ahok pun melingkupi tujuh topik. Ketujuh topik tersebut adalah maju pilkada melalui jalur independen, partai politik di seputaran Ahok, reklamasi, banjir, RS Sumber Waras, penggusuran dan Kalijodo.
Peneliti Datalyst Indonesia Amanah Ramadiah mengatakan survei pengguna media sosial terhadap kepopuleran mantan anggota Partai Gerindra tersebut perlu diperhatikan. Hal ini karena selisih pandangan negatif dan positif terhadap Ahok yang semakin dekat.
Selama bulan Februari sampai Mei 2016, citra negatif terhadap Ahok semakin tinggi.
"Dari Februari sampai Mei, terdapat sekitar 3,5 juta percakapan di media sosial perihal pemilihan gubernur DKI," ujarnya.
Sebanyak 76 persen pengguna media sosial memilih Ahok sebagai topik pembicaraan. Sedangkan Yusril Ihza Mahendra hanya 10 persen, Sandiaga Uno 4 persen, Haji Lulung 4 persen, Ahmad Dhani 5 persen dan Adhyaksa Daud 1 persen.
Pengguna sosial media juga membicarakan citra positif Ahok sebanyak 57 persen sedangkan 43 persen negatif.
Pembicaraan negatif terkait Ahok menyangkut banjir yang belum dapat diselesaikan di Jakarta, penggusuran dan RS Sumber Waras yang mengaitkan nama Ahok atas indikasi korupsi.
Tipisnya citra negatif dan positif yang dimiliki Ahok disinyalir akan berdampak buruk. "Jika beda tipis seperti ini, ketika Ahok bermasalah maka citra negatif dapat melebihi pembicaraan positif untuk Ahok," jelasnya.
Sedangkan untuk citra positif Ahok terkait dengan jalur independen yang dipilihnya, parpol di sekitar Ahok terlebih dengan masuknya Golkar sebagai pendukung Ahok, reklamasi yang sebagian netizen beranggapan positif terkait hal tersebut, relokasi Kalijodo serta penyediaan rusun bagi korban penggusuran
(pit)