Keraton Surakarta Tetapkan Idul Fitri Pada 7 Juli 2016

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Senin, 04 Jul 2016 22:16 WIB
Tahun ini Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menetapkan Idul Fitri tanggal 6 Juli 2016. Namun Keraton Surakarta menetapkan Idul Fitri pada 7 Juli 2016.
ilustrasi ketupat Lebaran (ANTARA FOTO/Jojon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tahun ini,  Pengurus Besar Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menetapkan 1 Syawal 1437 Hijiriah jatuh pada hari yang sama, yakni 6 Juli 2016.  Momen ini diharapkan bisa jadi momentum untuk memperkuat persatuan (ukhuwah islamiyah) di antara umat muslim di Indonesia.

Meski Muhammadiyah dan Nadhlatul Ulama sudah menetapkan Idul Fitri di hari yang sama, namun Keraton Kasunanan Surakarta memutuskan hari perayaan Idul Fitri di tanggal yang berbeda. Keraton Kasunanan Surakarta memutuskan 1 Syawal 1437 Hijiriah jatuh pada Kamis, 7 Juli 2016.

Penetapan Idul Fitri sehari setelah tanggal yang ditetapkan pemerintah ini diakui sudah sesuai patokan penanggalan yang dipakai Keraton tersebut. Penanggalan atau almanak yang dipakai adalah Penanggalan Sultan Agung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami menentapkan penanggalan sesuai dengan kalender Sultan Agung atau kalender Jawa yang sejak dulu memang dipakai oleh Keraton Kasunanan Surakarta sebagai penerus dinasti Mataram Islam,” kata KPA Winarno Kusumo, Wakil Pengangeng Sasono Wilopo Keraton Surakarta, dikutip dari detikcom, Senin (4/7).

Dalam perayaan Idul Fitri pada Kamis mendatang, Keraton Surakarta akan melakukan tradisi Grebeg Syawal. “Grebeg Syawal akan digelar pada 2 Syawal yaitu hari Jumat (8/7). Ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada para abdi dalem untuk berlebaran terlebih dulu dengan keluarga dan kerabat pada 1 Syawal. Lalu 2 Syawal, abdi dalem akan datang ke Keraton untuk Lebaran dan mengarak gunungan Grebeg Syawal,” ucapnya.

Dalam perayaan Grebeg Syawal yang dilakukan setahun sekali ini, keraton akan mengeluarkan sepasang gunungan yang terbuat dari nasi dan lauk pauk. Kedua gunungan ini akan diaraj dari keraton menuju Masjid Agung untuk didoakan oleh para ulama. Setelah didoakan, gunungan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat umum. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER