Jakarta, CNN Indonesia -- Terduga pelaku bom bunuh diri Mapolresta Surakarta, Nur Rohman, rupanya pernah menjabat sebagai Ketua RT 01/12 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Solo.
"Saya belum mengerti secara pasti, tetapi kalau dugaan itu benar datanya seperti itu yang ada di Kelurahan," kata Lurah Sangkrah saat dikonfirmasi
Antara di Solo, Selasa (5/7).
Singgih juga mengatakan, Nur Rohman sehari-harinya berjualan bakso keliling dengan menggunakan sepeda motor yang diduga digunakan sebagai kendaraan aksi peledakan di Mapolresta Solo tadi pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Singgih, Nur Rohman belakangan menghilang sejak meletusnya peristiwa bom di Sarinah Jakarta dan ditemukannya bom rakitan di Sangkrah.
Sebelum menghilang, kata Singgih, Nur Rohman sempat berpamitan dengan warga sekaligus mengundurkan diri dari jabatan Ketua RT 01. Namun tak seorang pun warga yang mengetahui ke mana perginya Nur Rohman sejak itu.
Keberadaannya baru diketahui setelah nama Nur Rohman disebut-sebut sebagai terduga pelaku peledakan tadi pagi.
"Saya tidak mengerti perginya Nur Rohman kemana karena juga tidak memberi tahu," kata Singgih.
Berdasarkan catatan administrasi yang dimiliki Singgih, Nur Rohman memiliki istri Siti Aminah asal Cianjur, Jawa Barat, dan dikaruniai dua orang anak. Mereka saat ini tercatat masih tinggal di Sangkrah.
Singgih mengatakan petugas kepolisian telah meminta istri terduga korban bunuh diri tersebut untuk mengecek kebenaran jenazah Nur Rohman.
"Saya belum mengerti hasilnya benar apakah tidak itu Nur Rohman, karena saya pribadi juga belum ketemu lagi istri Nur Rohman," kata Singgih.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, Nur Rohman merupakan orang yang sudah lama diincar lantaran pernah lolos dari operasi penangkapan polisi yang digelar enam bulan lalu.
"Nur Rohman ini termasuk yang lepas," kata Badrodin.
Selain itu, kata Badrodin, Nur Rohman tidak kabur dengan tangan kosong. Anggota kelompok Abu Musaf jaringan Bahrun Naim itu diketahui membawa tiga bom.
"Dia ini termasuk yang pernah belajar bikin bom," kata dia.
Polisi kini tengah menyelidiki ada berapa jumlah bom yang meledak tadi pagi. "Perlu penyelidikan lebih lanjut," ujar Badrodin.
(gil)