Akom: Terorisme Jadi Tantangan Terberat Tito

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2016 16:42 WIB
Penanggulangan dan pencegahan terorisme menjadi pekerjaan rumah besar bagi calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Tito Karnavian.
Penanggulangan dan pencegahan terorisme menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Tito Karnavian. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penanggulangan dan pencegahan terorisme menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Tito Karnavian.

Hal itu disampaikan Ketua DPR Ade Komarudin terkait dengan persoalan terorisme di Tanah Air.  "Mendapat laporan intelijen, negara tertentu termasuk Indonesia menjadi sasaran yang sangat sistematis dari terorisme. Ini tantangan terberat bagi Pak Tito yang akan dilantik," kata Ade di Masjid Istiqlal, Rabu (6/7).

Sejumlah peristiwa, dia menyebutkan, contohnya adalah bom bunuh diri di Solo, kemudian di Masjid Nabawi, Madinah, Konsulat Amerika Serikat di Jeddah, dan pemukiman Syiah di Qatif dalam dua hari terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, Polri perlu meningkatkan kerja sama dengan pihak intelijen dan TNI dalam mengatasi terorisme di Indonesia.

Selain itu, dia menyoroti aspek pendidikan dalam terorisme. Menurutnya, mati sahid merupakan doktrin pendidikan agama yang diandalkan dalam terorisme.

"Pendidikan amat berpengaruh. Orang tidak mungkin mau meledakkan diri kalau doktrinasinya tidak kuat," ucap dia.

Oleh karena itu, sambungnya, seluruh aspek termasuk pencegahan terorisme melalui pendidikan dapat terakomodasi melalui rencana revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Rencana revisi beleid ini sudah dibahas pemerintah bersama panitia khusus (Pansus) yang beranggotakan Komisi I dan Komisi III DPR.

Terpisah, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly juga menilai terorisme merupakan tantangan nyata terutama di Indonesia saat ini. Karenanya, dia berharap dapat membahas revisi UU Terorisme secara komprehensif bersama DPR.

Daftar investasi masalah (DIM) masih disusun fraksi-fraksi di DPR sebelum akhirnya diserahkan dan dibahas bersama pemerintah.

"Ada perluasan, penambahan waktu penyidikan, penahanan, definisi diperluas, dan deradikalisasi," ucap Yasonna di Istana Wakil Presiden. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER