Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Police Watch (IPW) menyalahkan polisi atas kemacetan panjang di Tol Pejagan saat puncak arus mudik. Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai, macet panjang terjadi karena polisi tidak mampu merekayasa lalu lintas secara maksimal.
"Korlantas Polri dan Polda Jawa Tengah tidak mampu merekayasa lalu lintas mudik secara maksimal," kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7).
Neta mengingatkan, kejadian serupa juga terjadi saat libur panjang Natal dan tahun baru lalu. Saat itu Korps Lalu Lintas Polri menurutnya berdalih, macet panjang karena belum berfugsinya ruang Tol Pejagan - Brebes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat ini, saat tol panjang itu sudah berfungsi, kemacetan saat mudik malah semakin panjang.
Neta menyebut, macet parah di ruas tol itu jadi semacam catatan hitam di akhir kepemimpinan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Karena itu ia berharap, Kapolri baru nanti, Komisaris Jenderal Tito Karnavian, bisa mengevaluasi kejadian ini agar tak terulang lagi.
Neta kembali mengingatkan, saat macet parah akhir tahun lalu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono mengundurkan diri. Karena itu ia mempertanyakan, "Siapakah yang akan mundur dengan kemacetan parah di mudik Lebaran 2016 ini?"
Macet panjang terjadi di ruas tol Pejagan - Brebes saat puncak mudik akhir pekan lalu hingga menjelang lebaran. Akibat kemacetan dikabarkan 12 orang meninggal dunia karena sakit dan telat mendapat bantuan medis.
Kemacetan makin parah lantaran banyaknya kendaraan pemudik mogok lantaran kehabisan bahan bakar di perjalanan. Sementara beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum yang ada kehabisan persediaan.
(sur)