Napi Kabur dari Salemba, Yasonna Selidiki Dugaan Kelalaian

Yuliawati | CNN Indonesia
Senin, 11 Jul 2016 10:58 WIB
Menurut Yasonna, kaburnya Anwar akibat jumlah staf pengawas di penjara yang terbatas. Pada saat bersamaan, kunjungan keluarga membeludak pada hari raya.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berbincang dengan warga binaan Lapas Klas II A Banceuy Bandung yang terbakar, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan akan menyelidiki dugaan keterlibatan atau kelalaian petugas atas kaburnya narapidana dari Rumah Tahanan Salemba. Narapidana bernama Anwar alias Rizal yang merupakan pembunuh dan pemerkosa siswi MTs di Jasinga, Bogor, kabur pada Kamis (7/7).

"Kalau ada kelalaian atau ada tindakan kerjasama, sedang diteliti," kata Yasonna kepada wartawan seperti dilaporkan detik.com, Senin (11/7).

Menurut Yasonna, kaburnya Anwar akibat jumlah staf pengawas di penjara yang terbatas. Sebaliknya, kunjungan keluarga membeludak pada hari raya.
"Justru itu tambah padat tambah ini, kan kekurangan staf. Penghuni Salemba itu sudah 3 ribu lebih dan satu shift pengawasnya 20 orang. Hari raya kita tahan tidak baik. Anak istri datang berkunjung. Tidak mungkin tidak kita kasih kesempatan bertemu," kata Yasonna, kepada wartawan, Senin (11/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar kabur dengan menyamar sebagai perempuan mengenakan pakaian gamis dan kerudung yang diberikan istrinya, Ade Irma ketika berkunjung pada Kamis (7/7) siang.

Menurut Kasubdit Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar Hadi, rutan Salemba telah mengantisipasi penumpukan jumlah pembesuk pada Hari Raya Idul Fitri.

Pihak Rutan menerapkan finger print dan pemotretan bagi pengunjung pria, karena menurutnya penghuni Rutan tersebut adalah pria. Sementara bagi pengunjung wanita hanya menggunakan stempel, tanpa dua prosedur tadi.
"Kondisi tersebut dimanfaatkan untuk mengelabui petugas dengan cara istrinya sudah menyiapkan baju gamis dan spidol. Stempel yang sudah diterapkan ke istrinya ditempelkan ke tangan suaminya dan ditebalin dengan spidol, sehingga mereka bisa meloloskan diri," ujar Akbar.

Petugas mengetahui kaburnya Anwar saat memeriksa sel penjara, dan menemukan pria itu tak berada di Blok P, pada Kamis (7/7) pukul 19.30. Dua jam kemudian, petugas melanjutkan pengecekan kembali dan apel malam. Anwar tetap tidak ditemukan.

Hingga kini petugas masih mencari Anwar. Saat ini, kata Akbar, Ditjen Pas telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari napi yang melarikan diri. Foto-foto Anwar juga telah disebarkan ke masyarakat. Dia mengimbau masyarakat yang menemui Anwar segera melapor kepada pihak yang berwajib.
"Kepada keluarganya diimbau agar yang bersangkutan segera menyerahkan diri, karena tidak ada gunanya melarikan diri," kata Akbar. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER