Polri: Tak Ada Pemudik Tewas di Jalan Tol

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2016 11:09 WIB
Polri sudah berkoordinasi dengan posko mudik di lapangan. Dia menyebut belasan orang itu meninggal di rumah sakit karena sudah lebih dulu mengidap penyakit.
Kabiro Penmas Mabes Polri Brigjen Agus Rianto mengklaim tak ada pemudik yang meninggal di jalan tol karena terjebak kemacetan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyatakan tidak ada pemudik yang meninggal di jalan tol karena terjebak kemacetan. Sebelumnya, diberitakan 15 orang tewas akibat lalu-lintas yang terlampau padat di gerbang keluar tol Brebes, Jawa Tengah.

"Hanya ada pemudik yang meninggal dunia setelah sempat sebelumnya dirawat di beberapa rumah sakit di kawasan Brebes," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (13/7).

Menurut Agus, hal ini diketahui setelah Polri berkoordinasi dengan posko mudik di lapangan. Dia menyebut belasan orang itu meninggal di rumah sakit karena sudah lebih dulu mengidap penyakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau demikian, Polri tetap menyelidiki informasi tersebut. "Ini sedang kami telusuri. Kami juga menyampaikan turut berduka cita dan berbelasungkawa pada keluarga korban."

Kemarin, pemerintah kembali menyatakan minta maaf atas kemacetan panjang tersebut. Kali ini permintaan maaf dilontarkan oleh Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.

Pria yang akrab disapa JK menyatakan hal ini bukan kesalahan satu pihak saja. Karena itu dirinya menyesalkan dan berharap kejadian yang sama tak berulang tahun depan.

"Pemerintah minta maaf dan menyesalkan ini semua, beberapa pejabat pun sudah meminta maaf," kata JK saat ditemui di Istana Wakil Presiden.

JK menuturkan beberapa kementerian dan lembaga yang terlibat dalam proses arus mudik tersebut sudah bekerja maksimal agar kemacetan tak terjadi. Hanya saja memang hal-hal yang tak terprediksi menjadi penyebab kenapa kemacetan tetap terjadi.

Beberapa kementerian dan lembaga yang berandil dalam proses arus mudik adalah Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepolisian Republik Indonesia, serta pemerintah daerah. Lembaga-lembaga itu sudah melakukan tugas mereka sesuai dengan perintah, seperti merekayasa jalan, memperpanjang libur Lebaran, hingga memperpanjang tol.

Namun memang kebiasaan dan pemikiran masyarakat Indonesia membuat apa yang telah dilakukan lembaga tersebut jadi tidak ada artinya.

"Kami terlalu yakin bahwa jalan tol (akan mengurai kemacetan) tapi akhirnya bertumpuk di sana, sementara jalur selatan tak terlalu," kata dia. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER