Status Waspada, Gunung Bromo Lontarkan Batu Pijar 50 Meter

Raja Eben Lumbanrau | CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2016 17:50 WIB
Aktivitas vulkanik Gunung Bromo, Jawa Timur semakin meningkat dibandingkan bulan lalu dan melontarkan batu pijar setinggi 50 meter dari puncak kawah.
Aktivitas vulkanik Gunung Bromo, Jawa Timur semakin meningkat dibandingkan bulan lalu dan melontarkan batu pijar setinggi 50 meter dari puncak kawah. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur semakin meningkat dibandingkan dengan kondisi satu bulan terakhir.

Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Bromo Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMB) pada Rabu (13/7/2016), kondisi cuaca Gunung Bromo terlihat cerah mendung, angin tenang, dan suhu antara 8 hingga 20°C.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, asap kawah Bromo teramati putih, kelabu kecoklatan sedang hingga tebal, dan tekanan sedang sampai kuat. Tinggi asap berkisar 300 hingga 1.000 meter dari puncak kawah ke arah barat daya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdengar suara dentuman lemah dan sedang. Teramati sinar api samar dan lontaran material pijar setinggi sekitar 50 meter dari puncak kawah. Lontaran batu pijar jatuh di dalam kawah Gunung Bromo," kata Sutopo dalam siaran pers, Rabu (13/7).
Lanjutnya, secara seismik, terukur tremor amplitudo Gunung Bromo maksimum 1 hingga 15 mm dengan dominan 2 mm.

"Tercatat sebanyak 49 kali hembusan dengan amplitudo maksimum 15-26 mm Lg 25-60 detik, dan 21 kali letusan amplitudo maksimum 22-35mm Lg 30-50 detik," katanya.

Menurut Sutopo, hujan abu tipis terjadi di beberapa desa seperti Desa Lodokombo, Desa Wonokerso, dan Desa Sumberanom, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo.

Hingga saat ini, aktivitas masyarakat normal dan tidak ada pengungsian. Kondisi Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang pun normal.

"Yang perlu diwaspadai jika angin ke arah Barat hingga Barat daya yang dapat berpengaruh pada lalu lintas penerbangan," katanya.

Meskipun terjadi peningkatan seismik, namun status Gunung Bromo tetap Waspada (level II).
Dalam status Waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Bromo.

BPBD Kabupaten Probolinggo, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB terus melakukan koordinasi menyempurnakan rencana kontinjensi. Kesiapsiagaan dan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan.

Aktivitas Gunung Sinabung Sangat Tinggi

Sementara itu, aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara masih sangat tinggi.

Potensi terjadi letusan disertai luncuran awan panas dan hujan abu masih sangat tinggi.

"Data seismik pada Rabu (13/7) pagi hingga siang, terjadi 18 kali guguran, dan indikator lain yang menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi. Status Awas (level IV)," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, hingga saat ini masih ada 9.319 jiwa atau 2.592 kepala keluarga sekitar Gunung Sinabung yang mengungsi di sembilan pos pengungsian.

Mengingat aktivitas vulkanik masih tinggi, BNPB merekomendasikan agar masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak.

"Masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur laut Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," kata Sutopo. (rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER