Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Rumah Tahanan Salemba Satrio Waluyo mengakui lemahnya pengawasan terhadap pengunjung perempuan jadi salah satu penyebab kaburnya narapidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan Rizal alias Anwar.
Satrio menyatakan pihaknya akan segera melakukan pembenahan terhadap hal tersebut agar hal serupa tidak terulang kembali.
"Jadi kemarin pengunjung perempuan tidak begitu ketat, karena diperketat hanya laki laki. Nanti perempuan diperketat juga," ujarnya di Rutan Salemba, Jakarta, Minggu (17/6).
Satrio menuturkan, selain lemahnya pengawasan, kaburnya Anwar disebabkan oleh minimnya jumlah personel Rutan. Ia mengaku, saat ini Rutan Salemba hanya memiliki 27 personel untuk mengawasi seribu lebih tahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Idealnya) untuk penjagaan 125 personel. Kita hanya punya penjaga 27 orang," ujarnya.
Meski demikian, ia mengaku, telah meminta penambahan jumlah personel ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Namun, kata dia, masih dalam tahap pembahasan.
Lebih lanjut, Satrio menyampaikan, Ditjen Pemasyarakatan masih menyelidiki adanya dugaan kelalaian petugas dari kaburnya Anwar. Sejauh ini, ia berkata, sudah ada 18 petugas jaga yang diperiksa terkait hal tersebut.
Ia menegaskan, ada sejumlah sanksi yang bisa dikenakan terhadap petugas Rutan yang terbukti lalai. Sanksi yang terdiri dari sanksi administrasi hingga pemecatan.
Sementara itu, terkait lokasi penahanan Anwar, Satrio mengatakan, masih menunggu hasil penyidikan Kepolisian. Ia enggan memastikan apakah Anwar akan ditahan di Rutan Salemba atau di Rutan lain.
Tak hanya itu, ia juga enggan berkomentar secara detil apakah Anwar akan ditempatkan di sel khusus atau tidak. Menurutnya, penentuan penahanan narapinan perlu dirapatkan terlebih dahulu.
Anwar dibantu oleh istrinya berhasil melarikan diri dari Rutan Salemba, Jakarta, Kamis (6/7). Ia kabur setelah mengelabui petugas dengan berdandan layaknya perempuan dengan mengenakan gamis dan berkerudung.
Seminggu kemudian, Kamis (14/7), Anwar akhirnya diringkus kembali oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Ia ditangkap di kediaman saudaranya di kawasan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Anwar merupakan narapidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi MTS berinisial AAP (12). Setelah memperkosa, Anwar membuang jasad bocah tersebut di sebuah kebun di kawasan di Jasinga, tak jauh dari lokasi dia ditangkap setelah kabur dari Rutan Salemba. Majelis Hakim menjatuhi hukuman seumur hidup terhadap Anwar atas perbuatan pembunuhan dan pemerkosaan.
[Gambas:Video CNN] (yul)