Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kaburnya Rizal alias Anwar, 29, narapidana kasus pembunuhan dan pemerkosaan anak di bawah umur dari Rumah Tahanan Salemba, Jakarta.
Berdasarkan patauan CNNIndonesia.com, Anwar tiba di Rutan Salemba sekitar pukul 15.00 dibawa oleh Unit Reserse Mobile Ditreskrimum Polda Metro. Tak hanya Anwar, dalam rekonstruksi ini, Kepolisian juga menghadirkan istri Anwar, Ade Irma Suryani, yang membantu pelarian dengan memberikan pakaian Gamis, beserta dua anaknya RM (5) dan RHL (2).
Ada 36 adegan yang diperagakan oleh Anwar dan istrinya. Adegan terdiri dari proses pertemuan Anwar bertemu dengan Ade sehari sebelum kabur.
Dalam pertemuan yang terjadi di Lapangan Basket Rutan Salemba, Rabu (6/7), Anwar menyatakan kepada Ade ingin kabur. Ia beralasan, dirinya akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar mengatakan kepada istrinya, jika dirinya dipindahkan ke Lapas itu, istrinya akan mengeluarkan banyak biaya jika menjenguk. Dalam percakapan itu, Ade sempat meminta Anwar untuk memikirkan niatnya.
Namun, saat itu Anwar meyakinkan istinya untuk membeli Gamis, Jilbab, Kacamata, dan Lipstik. Ade pun menuruti permintaan Anwar dan berjanji membawakan barang-barang tersebut saat menjenguk suaminya esoknya pada Kamis (7/7).
Sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (7/7), Ade datang kembali ke Rutan Salemba, sekaligus membawa barang yang diminta Anwar. Barang itu disimpan di dalam kantong plastik yang disimpan di dalam tas milik anaknya.
Setelah melalui proses pengecekan masuk ke dalam Rutan, Ade dan Anwar bertemu kembali di Lapangan Basket Rutan Salemba. Saat bertemu, Anwar diketahui membawa spidol berwarna biru yang disimpan di kantong bagian kanan celananya.
Setelah berbicara sekitar satu jam, Anwar kemudian meminta barang yang dipesannya. Ade pun kemudian memberikan barang tersebut.
Setelah menerima barang, Anwar kemudian mengenakan gamis, jilbab, kacamata, dan lipstik. Berdasarkan keterangan salah satu personel Kepolisian, Anwar berganti pakaian di lapangan terbuka yang berukuran 85 meter x 25 meter.
Selanjutnya, setelah berganti pakaian, Anwar kemudian menggambar cap stampel kunjungan besuk ke tangannya dengan mengenakan spidol yang dibawanya. Ia meniru gambar cap itu dengan melihat cap yang ada di tangan istrinya.
Setelah itu, Anwar kemudian menggendong RHL dan langsung mengajak Ade dan RM ke pintu keluar lapangan basket Rutan untuk melarikan diri.
Anwar, Ade, dan kedua anaknya sempat melalui pintu pengecekan sidik jari. Namun, ternyata Rutan Salemba tidak melakukan pengecekan sidik jari pertama terhadap tamu perempuan. Anwar yang kala itu berdandan seperti perempuan tidak melakukan pemeriksaan sidik jari dan langsung berjalan menuju pintu pemeriksaan selanjutnya.
Namun, lagi-lagi, pintu keduanya yang juga merupakan pintu pengecekan sidik jari, Anwar dan Ade berhasil lolos dan berhasil keluar Rutan.
Setelah berhasil keluar, Anwar langsung menuju pangkalan bajaj yang ada di depan Rutan. Saat itu, Anwar meminta istrinya untuk berkata kepada sopir bajaj minta diantarkan ke kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta.
"Bu (Ade) nanti bilang sama tukang bajajnya turunin di depan proyek Kebon Kacang, Tanah Abang," ujar Anwar kepada Ade dalam rilis yang diterima wartawan.
Selain meminta Ade untuk menyampaikan lokasi, Anwar juga meminta Ade bertanya soal harga. Saat itu, sopir bajaj meminta harga Rp50 ribu.
Setelah terjadi kesepakatan harga, Anwar beserta istri dan anaknya kemudian naik ke dalam bajaj itu menuju kawasan Kebon Kacang. Dalam perjalanan, diketahui bahwa Anwar melepas gamis dan menghapus lipstik yang sempat digunakan.
Setelah kabur seminggu, tim polisi berhasil meringkus kembali Anwar di kawasan Jasinga, Kabupaten Bogor, Kamis (14/7). Kepolisian juga menangkap Ade dan menetapkannya sebagai tersangka.
[Gambas:Video CNN] (yul)