Analis Intelijen Sebut Permainan Pokemon Go Tak Berbahaya

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Senin, 18 Jul 2016 10:48 WIB
Analis Intelijen Universitas Indonesia menyayangkan jika energi positif BIN yang digaji uang APBN harus digunakan untuk mengurusi games Pokemon Go.
Pokemon Go di Semarang, Jawa Tengah. (Detikcom/Angling Aditya Purbaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Analis intelijen dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib menilai, permainan berbasis aplikasi Pokemon Go tidak berbahaya dari sisi keamanan negara. Teknologi augmented reality yang digunakan Pokemon Go disebut bukan ancaman.

“Teknologi ini hanya menggabungkan pemetaan GPS dengan animasi yang disimulasikan. Basis petanya justru sudah ada sebelumnya, mereka menggunakan google map lalu meramunya dengan apik di simulasi," kata Ridlwan di Jakarta, Senin (18/7), dikutip dari Antara.

Ridlwan menyebut, wacana pengawasan game Pokemon Go oleh Badan Intelijen Negara (BIN) tidak diperlukan. BIN memiliki tugas yang lebih penting untuk diselesaikan, seperti soal penyanderaan anak buah kapal oleh kelompok Abu Sayyaf, jaringan vaksin palsu, serta carut-marut impor daging.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayang kalau energi staf BIN yang digaji dengan APBN harus mengurusi Pokemon Go," ujar Ridlwan.

Meski demikian, Ridlwan memuji Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal (Purnawirawan) Sutiyoso yang tetap mengikuti segala perkembangan fenomena generasi saat ini. Terkait imbauan untuk berhati-hati dalam memainkan Pokemon Go, Ridlwan menilai cukup sebatas hal-hal yang terkait lingkungan sekitar.

"Imbauan yang diperlukan misalkan, kalau cari Pokemon di jalan raya, awas lalu lintas," tuturnya.

Sutiyoso sebelumnya menyatakan, pihaknya akan mengkaji secara mendalam mengenai keamanan permainan Pokemon Go. Sutiyoso mempersilakan publik bermain aplikasi Pokemon Go, namun meminta tidak memainkan tersebut di lokasi yang bersifat rahasia dan strategis.

Permainan berbasis aplikasi online Pokemon Go dimainkan dengan menggunakan kamera telepon selular secara real time atau langsung. Melalui permainan ini, pengguna berlomba-lomba mencari sosok animasi Pokemon di segala penjuru tempat menggunakan kamera telepon selular, namun latar layar tetap gambar nyata keadaan sekitar.

Menurut wacana yang berkembang, saat bermain, secara tidak sadar pengguna yang berburu Pokemon Go di lokasi vital suatu negara dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi berupa lokasi melalui gambar dan video yang menjadi latar di dalam permainan.

Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin sebelumnya juga mengingatkan, anggota parlemen mengenai potensi bahaya dalam Pokemon Go. Peringatan disampaikan karena terdapat pola real time dan real location yang dikhawatirkan bisa dimanfaatkan pihak lain.

Hasanuddin menilai, jika kelak aplikasi tersebut telah diluncurkan di Indonesia maka bisa dimanfaatkan sebagai mekanisme penjejak oleh sistem aximuth rocket launcher.

Menurut Hasanuddin, Pokeman Go bisa dimanfaatkan oleh kelompok untuk menjebak korban dalam melakukan tindakan kejahatan. Hal itu dianggap sangat membahayakan bagi setiap orang yang lengah terhadap musuh.

Pola yang dibaca oleh Pokemon Go, lanjut Hasanuddin, adalah pergerakan dari satu titik ke titik lain. Jadi dalam bidang pencarian data, lokasi dikenal sebagai recection dan intersection.

"Misal recection. Anda di jarak tertentu di depan saya, saya kasih senter dan sampai ke muka anda. Ada pancaran tenaga. Tinggal dilihat arahnya berapa, jaraknya berapa derajat, dengan dua dimensi itu saja, sudah diketahui posisi Anda," katanya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER