Polri: Jenazah Belum Bisa Dikatakan 100 Persen Santoso

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Selasa, 19 Jul 2016 12:58 WIB
Polisi telah menyiapkan data pembanding berupa foto dan DNA yang diperoleh saat Santoso menjalani hukuman pada 2005.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli belum bisa memastikan bahwa salah satu dari dua jenazah yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala di Poso, kemarin, adalah Santoso. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia belum bisa memastikan bahwa salah satu dari dua jenazah yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala di Pegunungan Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, kemarin adalah pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Abu Wardah alias Santoso.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar meminta masyarakat bersabar dan memberikan polisi waktu untuk mencocokan sejumlah foto dan data ciri-ciri fisik Santoso.

"Jenazah belum dapat dikatakan 100 persen Santoso," kata Boy saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta, Selasa (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyampaikan, demi memastikan hal tersebut polisi akan menempuh sejumlah langkah identifikasi terhadap kedua jenazah. Salah satunya, polisi telah menyiapkan data pembanding berupa foto dan deoxyribonucleic acid (DNA) yang diperoleh saat Santoso menjalani hukuman pada 2005.

Boy pun menyampaikan, Polri telah mengirimkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi gigi dan dna ke dua jenazah yang masih dalam upaya evakuasi dari Pegunungan Tambarana itu.

"Polisi juga tengah bergerak untuk mendapatkan dna dari ayah dan ibu Santoso," Boy menambahkan.

Jenazah mirip Santoso bersama anak buahnya diperkirakan tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Palu pada hari ini.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal (Polisi) Rudy Sufahriadi mengatakan kedua jenazah akan tiba sekitar pukul 15.00 WITA

"Perjalanan ke Palu empat sampai lima jam.Diperkirakan jam tiga sore sampainya," kata Rudy saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Selasa (19/7).

Dia mengatakan, saat ini Satgas Tinombala masih berupaya mengevakuasi kedua jenazah personel kelompok Santoso itu. Lokasi yang berada di kawasan pegunungan, menurutnya, membuat tim membutuhkan waktu lebih lama.

Meski begitu, hingga saat ini Rudy belum bisa memastikan apakah salah satu jenazah yang tewas ditembak oleh Satgas Tinombala itu adalah Santoso. "Nanti sore informasi saya update kembali," ujarnya.

Baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris Santoso terjadi di Pegunungan Tambarana, Poso, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 17.00 WITA. Dua orang dari kelompok Santoso tewas tertembak.

Rudy mengatakan pihaknya mendapatkan informasi bahwa salah seorang korban yang tertembak mati memiliki ciri-ciri menyerupai Santoso. Namun, dia belum bisa memastikan hal tersebut.

"Informasinya, dua orang meninggal dunia. Salah satunya memiliki ciri-ciri yang menyerupai Santoso, ada tahi lalat di bagian pipi sebelah kanannya. Mirip Santoso," kata Rudy kemarin.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER