Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap Agnes Triani membenarkan bahwa eksekusi terhadap pada terpidana mati akan berlangsung pekan ini. Meski begitu, dia belum dapat memastikan tanggal pelaksanaannya.
"Informasinya begitu (pekan ini). Tapi (tanggal) saya tidak tahu," kata Agnes dihubungi dengan CNNIndonesia.com pada Selasa (26/7).
Menurut dia, sejumlah persiapan pun tengah dilakukan di sekitar Pulau Nusakambangan. Salah satunya, memindahkan para terpidana mati ke ruang isolasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lagi kegiatan itu (persiapan eksekusi mati)," ujar Agnes.
Dihubungi terpisah, pengacara salah seorang terpidana mati Seck Osmane, Farhat Abbas mengatakan bahwa berdasarkan informasi Kejagung kliennya akan dieksekusi mati pada Sabtu dinihari pekan ini.
"Eksekusi mati tanggal 29 Juli, itu jaksa yang bilang Sabtu dinihari," kata Farhat.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung mengaku sudah memberikan surat pemberitahuan ke sejumlah kantor kedutaan besar yang warga negaranya akan menjalani eksekusi mati tahap ketiga. Namun, Kejagung enggan membeberkan jumlah kantor kedubes yang menerima surat pemberitahuan itu.
"Sudah dinotifikasi. Itu dalam rangka persiapan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Muhammad Rum di Kejagung, Jakarta Selatan pada Selasa (26/7).
Menurutnya, persiapan eksekusi mati tahap ketiga telah memasuki tahap akhir. Sejumlah narapidana mati pun telah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Sebanyak 14 terpidana mati kasus narkotik dikabarkan telah menempati ruang isolasi Lapas Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Penempatan para terpidana mati diduha terkait dengan kian dekatnya pelaksanaan eksekusi mati tahap ketiga.
Pengamanan di Pulau Nusakambangan sejak kemarin juga diperketat. Pengunjung dilarang masuk untuk menjenguk narapidana di beberapa penjara yang ada sejak kemarin. Pelarangan ini berlangsung sementara hingga pekan depan.
Meski belum ada pernyataan resmi terkait waktu pelaksanaan eksekusi mati tahap ketiga, Polri selaku penyedia regu tembak untuk eksekusi menyatakan telah siap 100 persen. Polisi pun masih menunggu kepastiaan waktu dari Kejagung.
(sur)