Jakarta, CNN Indonesia -- Terdapat 7,4 juta lebih warga ibu kota yang diprediksi masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap Pilkada DKI Jakarta 2017. Angka itu berdasarkan data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) milik KPU Pusat.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, jumlah 7,4 juta jiwa itu lebih besar dibandingkan jumlah DPT DKI Jakarta pada Pemilu 2014 yang berjumlah 7 juta jiwa.
"Pada Pemilu terakhir 2014 ada 7.026.168 penduduk Jakarta yang masuk DPT. Kalau sekarang berdasarkan DP4 ada sekitar 7,4 juta warga," kata Sumarno di Kantor KPU DKI Jakarta, Salemba, Kamis (4/8).
Penambahan jumlah pemilih diperkirakan terjadi karena tingginya angka kedatangan penduduk ke ibu kota. Selain itu, saat ini banyak penduduk yang baru berusia 17 tahun dan mendapatkan hak bersuara pada Pemilu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapat DP4 dari KPU Pusat, KPUD Jakarta akan melakukan pemutakhiran data pemilih mulai 18 Agustus hingga 6 Januari mendatang.
Nantinya, kata Sumarno, warga Jakarta yang tidak masuk DPT tetap dapat menggunakan suaranya pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Syaratnya, warga terkait harus membawa KTP asli saat hendak memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang dikehendaki.
"Warga harus membawa KTP asli ke TPS yang sesuai dengan alamat pada identitasnya jika tak terdaftar di DPT. Itu diperbolehkan selama TPS yang dituju sesuai dengan alamat sang pemilik KTP," katanya.
Anggaran PilkadaPilkada DKI Jakarta berlangsung 15 Februari 2017. Untuk persiapan jelang hari pemungutan suara, KPU DKI Jakarta disebut memiliki anggaran sebesar Rp478 miliar. Anggaran itu merupakan pagu yang disediakan untuk pemilihan hingga dua putaran.
"Anggaran kami Rp478 miliar untuk dua putaran. Kami siapkan anggaran untuk dua putaran karena dalam amanah undang-undang itu untuk Pilkada Jakarta calon terpilih harus meraih suara lebih dari 50 persen. Kalau pasangan calon yang maju lebih dari dua, hampir pasti ada putaran kedua. Oleh karena itu kami anggarkan untuk dua putaran sekaligus," tuturnya.
Jika ada pemungutan suara tahap dua, itu akan dilakukan pada 19 April, didahului dengan masa kampanye pada 6 hingga 15 April. Setelah itu, penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih dilakukan pada 5 atau 6 Mei 2017.
Gubernur DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dipastikan kembali maju dalam Pilkada 2017. Sejauh ini baru satu nama yang akan menjadi pesaing Ahok, yakni Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra.
(wis/obs)