Komisi Pendidikan DPR Minta Kajian Mendalam 'Full Day School'

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 08 Agu 2016 18:19 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diminta menghitung konsekuensi logis atas kebijakan ini, seperti kondisi anak yang membantu keluarga.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy diminta menghitung konsekuensi logis atas kebijakan 'full day school'. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah mengatakan, gagasan kebijakan sekolah sepanjang hari (full day school) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, perlu kajian mendalam terlebih dulu.

"Terkait aktivitas yang dilakukan full day school, dan apa yang disiapkan kalau sekolah sampai jam 5 sore," kata Ferdiansyah saat dihubungi, Senin (8/8). Komisi X DPR mengurusi persoalan pendidikan, olahraga, pariwisata dan sejarah. 

Ferdiansyah berkata, Muhadjir juga perlu menghitung konsekuensi logis atas gagasan kebijakan ini, seperti mempertimbangkan anak yang harus membantu perekonomian keluarga seusai sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Ferdiansyah meminta agar Muhadjir juga menjalin komunikasi intensif dengan orang tua mengenai gagasan kebijakan ini. Selain itu, efek psikologis anak disebutnya turut diperhatikan.
Senada, anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana menilai kajian mendalam perlu dilakukan karena gagasan ini akan mengubah kebiasaan yang sudah lama melekat di sekolah.

"Artinya siapkah anak-anak kita dengan perubahan seperti ini? Karena tentunya fasilitas yang disiapkan sekolah untuk sekolah sepenuh hari harus dilakukan pula," ujar Dadang dihubungi terpisah.

Sekretaris Fraksi Partai Hanura ini mencontohkan, dalam hal ini sekolah perlu menambah sarana dan prasarana tempat istirahat, dan kantin yang memadai untuk anak.

"Siapa yang menjamin semua ini? Sudah siapkah pemerintah? Sementara ruang belajar saja masih banyak yang rusak. Ini masalah," kata Dadang.

Dengan demikian, Dadang meminta agar Muhadjir tidak terburu-buru untuk menerapkan gagasan ini menjadi kebijakan. Apalagi kebijakan itu diterapkan selama sarana prasarana pendukung belum disiapkan.
Selain itu, menurutnya Muhadjir perlu mendata sekolah-sekolah yang menerapkan kebijakan "dua shift" lantaran keterbatasan kelas.

Bila diperlukan, Dadang berkata, Komisi X DPR, akan membentuk panitia kerja terlebih dulu untuk menguji gagasan kebijakan sekolah sehari penuh tersebut.

Senada dengan para anggota dewan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan adanya kajian komprehensif terhadap sistem belajar sehari penuh.

"Saya ingin agar kajiannya lebih komprehensif, dan buat saya syaratnya satu saja, sekolah harus menyenangkan, jangan sampai mereka (anak didik) tertekan atau stres," kata Ganjar di Semarang, Senin (8/8) seperti dilaporkan Antara.

Menurut Ganjar, muncul permasalahan mengenai transportasi terkait dengan penetapan full day school dan lima hari sekolah.

"Kalau di desa akan muncul permasalahan mengenai transportasi, kalau di perkotaan sangat bisa diterapkan, sudah saya evaluasi soalnya," ujarnya.

Menteri Muhadjir Effendy sebelumnya menyampaikan gagasan full day school untuk pendidikan dasar yaitu SD dan SMP untuk sekolah negeri dan swasta. Gagasan ini diajukan agar anak memiliki kegiatan di sekolah dibanding berada sendirian di rumah ketika orang tua masih bekerja.
"Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak menjadi 'liar' di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja," kata Muhadjir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (7/8).

Menurut Muhadjir, menambah waktu anak di sekolah membuat siswa bisa menyelesaikan tugas dan mengaji hingga dijemput orang tua usai jam kerja. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER