Jakarta, CNN Indonesia -- Suhu politik jelang Pemilu Kepala Daerah Jakarta, kian memanas. Dua bakal calon gubernur terlibat dalam perang mulut menyoal transparansi dana kampanye.
Bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima tantangan Sandiaga Uno yang memintanya untuk buka-bukaan soal penyumbang dana kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Ahok, sapaan Basuki, mengaku tak keberatan menjalani tantangan itu.
"Silakan saja, kami sudah buka kok. Kami enggak masalah, kami buka dan transfer nanti. Dia (Sandiaga) enggak usah banyak omong lah, dia belum pernah jadi pejabat," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polemik Ahok dan Sandiaga bermula dari pernyataan Ahok yang meminta semua pihak yang akan maju dalam Pilkada Jakarta untuk melakukan pembuktian harta terbalik terkait dana kampanye masing-masing calon.
Ahok menilai cara itu bisa mencegah penyimpangan yang dilakukan calon.
Sandiaga merespon pernyataan itu dengan menyatakan kesiapannya untuk melakukan pembuktian terbalik terkait dana kampanyenya. Bakal calon gubernur dari Partai Gerindra ini bahkan berjanji untuk melakukan audit internal terhadap dana kampanye dirinya dan akan melaporkan hasilnya kepada warga ibu kota.
Sandiaga berjanji akan mengumumkan hasilnya pada akhir September atau awal Oktober nanti.
Atas hal itu, Ahok menilai orang yang belum pernah berkuasa seperti Sandiaga, bisa berbicara apa saja. Ia pun meminjam perkataan Presiden ke-16 Amerika Serikat Abraham Lincoln yang menyatakan bahwa karakter sesorang baru teruji ketika sudah menjadi pejabat dan diberi kuasa.
"Di luar ngomong begitu hebat, ketika jadi pejabat kelakuan kayak apa? Jadi gak usah ngomong dulu lah," tutur Ahok seraya mengklaim dirinya konsisten karena sudah teruji sebagai pejabat.
"Kalau saya kan sudah pernah jadi DPRD, bupati, DPR, wakil gubernur, gubernur, gue udah buktiin konsistensi saya karakter saya sudah saya buktikan. Saya mah original saja, ngomong ya ngomong saja."
Ahok diketahui pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur. Belum genap lima tahun, Ahok memilih menjadi Bupati Belitung Timur. Jabatan itu berlangsung selama 17 bulan.
Kemudian, ia mencoba peruntungan menjadi Gubernur Bangka Belitung. Namun gagal. Ahok lalu memulai karir di Senayan menjadi anggota DPR RI pada 2009. Selanjutnya, pada 2012 Ahok menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.
Posisi Ahok naik menjadi gubernur setelah Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI pada 2014.
Sandiaga berlatar belakang seorang pengusaha. Dia mendirikan PT Saratoga Investama Sedaya. Pada 2011, Forbes menyebut Sandiaga menduduki peringkat ke-37 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan US$660.
Ahok dan Sandiaga berpeluang bertarung pada Pilkada 2017. Ahok sebagai petahana sudah mendapat dukungan dari tiga partai yakni Hanura, Nasdem, dan Partai Golkar. Sementara Sandiaga baru diusung oleh Partai Gerindra.
Kedua calon itu saat ini belum menentukan calon wakil gubernurnya. Adapun pendaftaran calon kepala daerah akan dibuka pekan depan, yakni 21-23 September mendatang.
(wis/rel)