Budidaya Ikan, Solusi Kesejahteraan Warga Kepulauan Seribu

Puput Tripeni | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 15:06 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin, budidaya ikan yang profesional akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Seribu.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin, budidaya ikan yang profesional akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Seribu. (CNN Indonesia/Puput Tripeni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menebar empat ribu benih ikan kerapu di Kepulauan Seribu, Selasa (27/9). Kesejahteraan masyarakat setempat hendak ditingkatkan melalui budidaya ikan dan sistem bagi hasil.

Ahok menuturkan, benih yang diberikan Pemprov kepada masyarakat kabupaten itu akan ditebus dengan sistem bagi hasil yang berkeadilan.

"Bapak dan ibu dapat 80 persen. Kami 20 persen. Ini kan duit Pemda, masa gratis. Jadi harus dibagi dong," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ahok, dibandingkan sistem tauke, sistem bagi hasil yang direncanakan Pemprov akan lebih menguntungkan peternak ikan. Sistem tauke mengatur, masyarakat hanya mendapatkan 10 persen keuntungan budidaya ikan.
Tidak cuma menawarkan sistem bagi hasil baru, Ahok berkata, Pemprov akan memberikan tambahan benih kepada para peternak ikan yang produktif. Sebaliknya, Pemprov bakal menghentikan suplai benih kepada peternak ikan yang malas.

Untuk menggiatkan industri perikanan di Kepulauan Seribu, Ahok berkata, Perusahaan Daerah Pasar Jaya akan menjemput hasil ternak ikan di kabupaten tersebut.

Bukan hanya untuk menutup permintaan di Jakarta, budidaya ikan di kepulauan itu ditargetkan dapat menembus pasar internasional.
Pemprov melansir, hasil tangkapan ikan per unit alat tangkap (catch per unit effort) di Kepulauan Seribu mencapai 30 persen. Ahok yakin angka itu masih dapat ditingkatkan.

Merujuk data Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu, produksi ikan di kepulauan itu mencapai 1.555 ton pada 2014. Tahun itu, jumlah armada tangkap ikan di daerah itu mencapai 1.689 unit.

Di kabupaten administratif itu, nelayan merupakan profesi yang paling banyak dijalani masyarakat. Dokumen Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta mencatat, tahun 2000 nilai jual hasil industri perikanan di kawasan tersebut mencapai Rp97 miliar.

Pemprov menggandeng Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta untuk menyediakan pembudidaya yang mendampingi peternak ikan. Sebagai modal awal, Pemprov akan menyerahkan keramba jaring apung, benih ikan kerapu dan pakan kepada pelaku industri perikanan di sana.
(abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER