Jakarta, CNN Indonesia -- Jessica Kumala Wongso menyebut pembatasan kendaraan pribadi melewati jalan protokol merupakan alasannya datang lebih awal ke Kafe Olivier di Grand Indonesia, Jakarta, 6 Januari lalu.
Hari itu, Wayan Mirna Salihin tewas karena diduga menegak es kopi Vietnam bersianida saat bercengkrama dengan Jessica.
Pernyataan tersebut diutarakan Jessica saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (28/9).
Awalnya Jessica membuat kesepakatan untuk bertemu Mirna dan Hani Juwita Boon pukul 17.00 WIB di Olivier. Faktanya, Jessica datang lebih awal dibandingkan dua kawannya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya diantar ayah naik mobil ke kafe Olivier. Saya sengaja datang lebih awal menghindari
three in one," ujarnya.
Jessica mengaku tak memiliki Surat Izin Mengemudi sehingga diantar ayahnya. Dia juga berkata, datang lebih awal agar bisa berkeliling di pusat perbelanjaan terlebih dulu.
Jaksa Penuntut Umum Ardito Muwardi lantas menanyakan keputusan Jessica tidak menggunakan transportasi umum. Jessica berkata, ia selalu berpergian dengan kendaraan pribadi.
"Saya tidak pernah naik transportasi umum, cuma sekali naik taksi. Orangtua juga tidak mengizinkan," jawab Jessica.
Melalui aplikasi pesan singkat
Whatsapp, kata Jessica, ia telah memberitahu Mirna dan Hani bahwa dirinya akan datang lebih awal.
Saat di Grand Indonesia, Jessica sempat membeli tiga sabun cuci tangan yang dikemas dalam
paper bag di toko Body & Bath Works.
Dari sana, Jessica langsung menuju Olivier untuk menunggu Mirna dan Hanie di meja 54 yang telah dipesan sebelumnya. Saat itu Jessica memesan
vietnamese ice coffee untuk Mirna dan dua koktail untuknya.
Sebelumnya, ahli psikologi dari Universitas Indonesia Sarlito Wirawan Sarwono menganggap keputusan Jessica untuk datang lebih awal tidak lazim. Sarlito menyebut, Jessica terpaksa menunggu hampir satu jam dan memilih meja di kafe Olivier.
Sarlito memberikan keterangan tersebut saat menjadi saksi ahli dalam persidangan awal September laku.
"(Tidak lazimnya) seperti berkeliling dulu, memilih meja nomor 54 dan dalam waktu selama 51 menit memesan dulu (es kopi Vietnam), padahal orang masih menunggu lama," kata Sarlito.
(abm)