Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Tulangbawang, Lampung, tengah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan bentrok antara warga dengan anggota PAM Swakarsa di area PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) yang terjadi kemarin.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih menyatakan saat ini kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, terutama berkaitan dengan dugaan pembakaran tenda dan sepeda motor. Dia menuturkan hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Suasana sudah kondusif, saat ini masih dilakukan pemeriksaan, terutama berkaitan dengan pembakaran,” kata Sulistyaningsih kepada CNNIndonesia.com, Minggu (2/10).
Polres Tulangbawang telah menyiagakan sebanyak 402 personel dengan dibantu dua kompi pasukan Brimob, dua peleton Sabhara Polda Lampung serta masing masing dua peleton dari Polres Mesuji dan Polres Lampung Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian mencatat bentrok itu terjadi pada Sabtu (1/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, sejumlah anggota PAM Swakarsa mendatangi area perkebunan PT BNIL yang tengah diduduki oleh warga— yang tergabung dalam Himpunan Tani Korban Penggusuran BNIL— dan diduga melakukan provokasi.
Hal itu mengakibatkan pengunjuk rasa marah dan melakukan perusakan oleh masyarakat Kampung Agung Jaya serta Bujuk Agung yang berada di Blok 7-8 area PT BNIL Tulangbawang.
Sulistyaningsih mengimbau kepada masyarakat yang tengah melakukan aksi unjuk rasa itu tidak terpancing provokasi. “Imbauan kepada masyarakat yang demo di BNIL jangan sampai terprovokasi,” katanya.
Seperti dilansir
Antara, HTKPB menuntut pengembalian lahan kebun yang kini dikelola PT BNIL, satu perusahaan perkebunan sawit, sehingga melakukan aksi pendudukan lahan dan mendirikan tenda di lahan yang dipersoalkan beberapa pekan ini.
PT BNIL di Tulangbawang juga tengah menjadi sorotan atas kegiatan alih budi daya lahan kelapa sawit menjadi kebun tebu, sehingga disoal oleh pemerintah setempat dan berbagai kalangan lainnya secara hukum.
(asa)