Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Kepolisian RI menyebut terduga teroris yang ditangkap di Bandar Lampung berkaitan dengan banyak jaringan. Terduga teroris bernama Edi Sukri itu, menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto, terlibat dalam pengumpulan dana beberapa bulan lalu.
Edi, kata Agus, juga diduga berhubungan dengan Abu Roban, amir Mujahidin Indonesia Barat yang tewas dalam penyergapan polisi tahun 2013.
"Yang bersangkutan dalam pelariannya ikut pelatihan dengan kelompok Santoso," kata Agus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Santoso alias Abu Wardah adalah buronan polisi pemimpin Mujahidin Indonesia Timur.
Selain itu, menurut Agus, Edi juga terlibat dengan kelompok teroris di Bima.
"Dia ini buron kasus sebelumnya. Dia selalu berpindah tempat," kata Agus.
Edi berhasil ditangkap setelah tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri melakukan operasi yang berlangsung sekitar lima jam, dari pukul 17.00 hingga 22.00 WIB.
Seorang warga Kampung Teluk Jaya, Iche Crismiati, mengatakan operasi penangkapan Densus dimulai oleh beberapa polisi yang menyamar sebagai pegawai Perusahaan Listrik Negara.
Penangkapan ini menambah daftar panjang operasi teroris yang digelar beberapa waktu sebelum dan setelah serangan teror di Thamrin, Jakarta. Serangan tersebut diyakini Kepolisian adalah buah pikiran Bahrun Naim, warga Indonesia yang jadi petinggi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Agus mengatakan keterlibatan Edi dengan ISIS masih didalami. "Kita lihat sejauh mana keterlibatannya," kata dia.
(bag)