Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan karyawan PT Freeport Indonesia di area Grasberg Operation menggelar aksi mogok kerja sejak Rabu (28/9) hingga hari ini (2/10). Akibat aksi tersebut, proses produksi di perusahaan itu dinilai menjadi tidak maksimal.
Kegiatan mogok kerja bertempat di area Grasberg Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Grasberg merupakan kawasan tambang terbuka.
Pemicu aksi mogok ditengarai karena tuntutan karyawan yang tidak dipenuhi oleh manajemen, salah satunya soal persamaan bonus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Mimika Yustanto Mujiharso membenarkan pemogokan tersebut.
Dihubungi CNNIndonesia.com pada Minggu (2/10), Yustanto mengatakan, pemogokan dilakukan oleh operator dari kru 1,2,3, dan 4 di area Grasberg (GRS) yang meminta persamaan hak dengan karyawan di bagian bawah tanah dan pengolahan (
mill).
"Jumlahnya sekitar 200-an. Produksi perusahaan jadi tidak maksimal akibat pemogokan itu," ujar Yustanto.
Rencananya, Yustanto akan menemui pimpinan GRS pada Senin (3/10) untuk mencari solusi atas pemogokan yang sudah berlangsung selama empat hari tersebut.
"Soal tuntutan mereka, itu bukan kewenangan kami. Tapi kami akan berbicara mengenai hal-hal yang terkait dengan kewenangan kami. Terutama soal keamanan. Sampai saat ini, tidak ada ancaman keamanan. Situasinya kondusif," kata Yustanto.
Pihak PT Freeport Indonesia sampai saat ini belum memberikan keterangan resmi. CNNIndonesia.com mencoba menghubungi Vice President Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama namun telepon selularnya tak aktif.
Staf Relasi Media PT Freeport Indonesia Karel Luntungan menyatakan pihaknya belum bisa memberikan konfirmasi mengenai hal tersebut. "Kami belum bisa memberikan konfirmasi," katanya.
(asa)