
Dukung Ahok, PPP Djan Faridz Diminta Terima Asas Pancasila
Gloria Safira Taylor, CNN Indonesia | Minggu, 09/10/2016 17:18 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terpecah di Pilkada DKI Jakarta. Kubu Djan Faridz berencana mendeklarasikan dukungan pada petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Menanggapi hal itu, Djarot ingin agar dukungan tersebut dapat berjalan berdasarkan pada Pancasila sebagai ideologi negara.
"Yang lebih kami butuhkan adalah beliau (Djan Faridz) bisa menunjukkan pendukungnya itu betul-betul menerima Pancasila sebagai ideologi negara," kata Djarot usai menghadiri acara di Gereja HKBP Resort Tanjung Priok Timur, Jakarta Utara, Minggu (9/10).
Djan memang mengatakan akan mendukung pasangan Ahok-Djarot. Namun, sebelum deklarasi, kubunya akan mengajukan kontrak politik kepada pasangan petahana tersebut. Garis besar kontrak politik itu akan menyangkut kepentingan warga Jakarta secara umum yang 85 persen penduduknya beragama Islam.
"Contohnya, sekarang ini pondok pesantren tidak masuk dalam anggaran pemerintah daerah. Kami akan minta karena itu merupakan bagian tanggung jawab pemda untuk memberikan anggaran pemeliharaan dan operasional," ucap Djan di Jakarta, Jumat (7/10).
Keputusan dari kubu Djan ini berbeda dengan pihak PPP kubu Romahurmuziy yang bergabung dengan Poros Cikeas mengusung duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Jika kontrak politik sudah disepakati, Djan memastikan, timnya akan langsung bergerak dan membangun 300 posko pemenangan.
Djarot menyebut PPP kubu Djan Faridz mendukungnya karena melihat kinerja dirinya dan Ahok selama menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI.
"Kalau mendukung ya terimakasih sekali karena berarti yang diapresiasi adalah kinerja yang sudah kami kerjakan selama ini," ucapnya.
Di Pilkada Jakarta 2017, Djarot mengatakan visi-misi yang diusungnya bersama Ahok adalah penyempurnaan dari program yang direncanakan Jokowi di tahun 2012.
Program-program itu antara lain adalah pembenahan transportasi, penataan kawasan, perluasan lahan hijau, normalisasi sungai, Kartu Jakarta Pintar dan akses kesehatan. (wis)
"Yang lebih kami butuhkan adalah beliau (Djan Faridz) bisa menunjukkan pendukungnya itu betul-betul menerima Pancasila sebagai ideologi negara," kata Djarot usai menghadiri acara di Gereja HKBP Resort Tanjung Priok Timur, Jakarta Utara, Minggu (9/10).
"Contohnya, sekarang ini pondok pesantren tidak masuk dalam anggaran pemerintah daerah. Kami akan minta karena itu merupakan bagian tanggung jawab pemda untuk memberikan anggaran pemeliharaan dan operasional," ucap Djan di Jakarta, Jumat (7/10).
Keputusan dari kubu Djan ini berbeda dengan pihak PPP kubu Romahurmuziy yang bergabung dengan Poros Cikeas mengusung duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Jika kontrak politik sudah disepakati, Djan memastikan, timnya akan langsung bergerak dan membangun 300 posko pemenangan.
Djarot menyebut PPP kubu Djan Faridz mendukungnya karena melihat kinerja dirinya dan Ahok selama menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI.
"Kalau mendukung ya terimakasih sekali karena berarti yang diapresiasi adalah kinerja yang sudah kami kerjakan selama ini," ucapnya.
Di Pilkada Jakarta 2017, Djarot mengatakan visi-misi yang diusungnya bersama Ahok adalah penyempurnaan dari program yang direncanakan Jokowi di tahun 2012.
Program-program itu antara lain adalah pembenahan transportasi, penataan kawasan, perluasan lahan hijau, normalisasi sungai, Kartu Jakarta Pintar dan akses kesehatan. (wis)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Risma Sebut Jumlah Korban Narkoba Setara Warga Satu Surabaya
Nasional • 1 jam yang lalu
DKI Targetkan Pembangunan Jalur Sepeda Permanen Rampung Maret
Nasional 2 jam yang lalu
17 Kepala Daerah Terpilih di Jatim Dilantik 26 Februari
Nasional 1 jam yang lalu