Wiranto Sebut Pejuang Eks Timor Timur Butuh Perhatian

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 10:37 WIB
Sejak Menko Polhukam dijabat Luhut Binsar Pandjaitan, sebagian milisi Timtim telah memperoleh penghargaan berupa sertifikat dari Kementerian Pertahanan.
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, milisi Timor Timur butuh perhatian pemerintah. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, para milisi pro Indonesia yang pernah berjuang di Timor Timur membutuhkan perhatian dari pemerintah.

"Teman-teman pejuang eks Timor Timur dulu, mereka membutuhkan satu perhatian dari pemerintah," kata Wiranto saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (12/10).

Wiranto mengatakan, sejak Menko Polhukam dijabat Luhut Binsar Pandjaitan, para milisi itu telah membicarakan persoalan ini. Sebagian dari mereka telah memperoleh penghargaan berupa sertifikat dari Kementerian Pertahanan. Namun masih ada juga yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak Pak Luhut itu sudah. Mereka sudah menghadap dan sudah diusahakan untuk mendapat perhatian," kata Wiranto.

Wiranto, kemarin, menerima audiensi dari Ketua Umum Uni Timor Aswain Eurico Guterres. Eurico tiba di kantor Kemenko Polhukam mengenakan kemeja batik berwarna biru tua.

Eurico mengatakan, maksud audiensi kepada Menko Polhukam untuk menjelaskan kondisi warga eks Timor Timur yang hingga kini memilih menetap di Indonesia pasca referendum 1999.

"Saya dengan Pak Menko akan membicarakan persoalan warga eks Timtim, supaya mereka mendapat perhatian dari pemerintah," kata Eurico sebelum menemui Wiranto.

Eurico direkrut TNI yang bertugas saat konflik di Timor Timur pecah. Dia pernah memimpin milisi anti kemerdekaan Timor Leste dan dituduh terlibat dalam sejumlah pembantaian pasca referendum di Dili.

Dia dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun pada 2002. Namun pada 2008, Eurico dinyatakan bebas dari segala tuduhan setelah bukti baru ditemukan dalam proses peninjauan kembali yang diajukannya.

Kini Eurico memimpin organisasi Uni Timor Aswain yang mewadahi warga eks Timor Timur. Mereka menolak hasil jajak pendapat pada 1999 dan memilih menjadi warga Indonesia. (rel/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER