Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menyatakan akan memeriksa kakak SA, pelaku serangan teror di Tangerang, yang juga merupakan anggota Kepolisian.
"Nanti akan diperiksa dua kakaknya yang polisi. Ditanyakan juga soal pengakuan SA tentang peluru. Apa benar," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantornya, Jakarta, Kamis (20/10).
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengonfirmasi pengakuan SA dalam sebuah video yang menyatakan dirinya mencuri peluru sang kakak. Serangan yang dilakukannya, diakui untuk memperoleh pistol polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Martinus mengatakan polisi juga sedang menelusuri informasi-informasi yang didapatkan dari video tersebut. Rekaman itu menggambarkan bahwa SA tengah diinterogasi polisi di RSUD Tangerang Kota.
Dalam video, SA terlihat masih mampu menjawab pertanyaan polisi meski tidak secara lugas. Setelah diperiksa di sana, dia dipindahkan ke RS Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta.
Pelaku serangan tersebut kemudian tewas dalam perjalanan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Komisaris Besar Awi Setiyono menyampaikan bahwa SA meninggal lantaran kehabisan darah.
"Itu akibat luka dua tembakan di kaki dan satu yang mengenai perut," ujar Awi saat dikonfirmasi.
Serangan dilakukan pagi hari di sebuah pos polisi di Tangerang. Saat itu, pelaku menyerang tiga orang polisi dengan membabi buta menggunakan senjata tajam.
Tiga orang polisi mengalami luka cukup parah akibat kejadian ini. Pelaku juga sempat melempar bom pipa, namun bom tersebut tidak meledak.
(rdk)