Bawaslu Ancam Diskualifikasi Cagub DKI yang Main Politik Uang

Raja Eben Lumbanrau | CNN Indonesia
Sabtu, 29 Okt 2016 16:58 WIB
Bawaslu juga akan memecat bawahannya bila kedapatan dan terbukti menerima sogokan baik dari tim kampanye, partai pengusung ataupun calon peserta sendiri.
Wakil Ketua Bawaslu Nasrullah (tengah) mengatakan, Bawaslu akan mendiskualifikasi peserta Pilkada DKI Jakarta jika melakukan politik uang. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nasrullah mengatakan, Bawaslu akan mendiskualifikasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta yang ditemukan dan terbukti melakukan politik uang. Baik itu dilakukan oleh tim kampanye, partai pengusung ataupun calon sendiri.

"Jangan ada politik uang, kami ingin mengawal pilkada ini dengan benar-benar, dan ingat kami akan bertindak tegas," kata Nasrullah dalam sambutan pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintergritas di Silang Monas, Sabtu (29/10) dilansir Antara.

Politik uang yang dimaksud, seperti menyogok penyelenggara dan pemilih untuk memperoleh kemenangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau melakukan praktik politik uang, anda (pasangan calon) tidak segan-segan akan kami diskualifikasi. Saatnya hukum ini ditegakan," ujarnya.

Nasrullah mengatakan, Bawaslu juga akan memecat bawahannya bila kedapatan dan terbukti menerima sogokan dari pasangan tertentu.

"Tidak hanya pasangan cagub-cawagub yang didiskualifikasi, tetapi bawahan kami juga akan kami pecat bila terbukti menerima sogokan dari pasangan calon cagub-cawagub tertentu," tegasnya.

Ia mengajak semua pasangan cagub-cawagub, tim sukses dan simpatisan untuk membangun demokrasi yang bermartabat dan berkualitas dengan cara yang terhormat.

Nasrullah juga berpesan kepada seluruh tim kampanye pasangan calon untuk menghindari kampaye hitam yang bisa menimbulkan perpecahan.

Dia juga meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk mengawal berjalannya Pilkada DKI penuh dengan damai.

Hindari Hujatan

Di saat yang sama, Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana meminta seluruh pihak agar tidak saling menghujat dan menghasut selama pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Tidak perlu saling menghujat atau saling menghasut. Semua harus aman. Kalau terjadi apa-apa dengan Jakarta akan berpengaruh pada bangsa Indonesia," ujarnya.

Suntana mengatakan, KPU, Bawaslu serta pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta telah memberikan arahan agar seluruh kontestan dan pendukung agar senantiasa memberikan salam damai dan salam netral antarsesama kontestan.

Dia meyakini kampanye Pilkada DKI Jakarta yang dimulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 atau selama kurang lebih 107 hari akan dijalankan para kandidat dan pendukung dengan kecerdasan serta kedewasaan berpolitik.

"Saya meyakini semua tim sukses serta pendukung bisa melaksanakan aspek dan sistem demokrasi secara cerdas dan bermartabat," kata Suntana.

Pada Sabtu, KPU DKI Jakarta menggelar acara deklarasi kampanye damai dan berintegritas di Monas, Jakarta, dengan melibatkan tiga pasangan calon Pilgub DKI Jakarta.

Acara deklarasi kampanye damai itu dimeriahkan dengan kegiatan pawai kendaraan hias.

Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga kandidat pasangan calon. Mereka adalah nomor urut satu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, nomor urut dua petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat serta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Masa kampanye diberlakukan mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. (rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER