Jokowi: Masyarakat Tak Sadar Penyelipan Isu di Medsos

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2016 11:51 WIB
Jokowi mengklaim membaca kecenderungan penggunaan media sosial secara negatif sejak lama. Ia menginstruksikan Menteri Kominfo menyusun pedoman etik berinternet.
Jokowi mengklaim membaca kecenderungan penggunaan media sosial secara negatif sejak lama. Ia menginstruksikan Menteri Kominfo menyusun pedoman etik berinternet. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyoroti etika masyarakat dalam penggunaan media sosial atau medsos. Ia menduga, selama ini masyarakat tidak menyadari selipan isu tertentu yang bertujuan menimbulkan konflik horizontal.

"Coba lihat, sekarang saling menghujat, saling mengejek, saling memaki, dan saling menjelekkan," kata Jokowi di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11).

Di hadapan peserta Musyawarah Nasional VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Jokowi mengatakan, fenomena itu terjadi karena masyarakat malas memverifikasi informasi yang beredar di media sosial.
Jokowi mengklaim sudah melihat kecenderungan tersebut sejak tahun lalu. Ketika itu ia meminta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara membuat pedoman etik untuk pengguna internet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal yang berkaitan dengan media sosial ini juga masalah sumber daya manusia," tuturnya.

Jokowi mengajak seluruh elemen masyarakat meniru cara cerdas berinternet yang diaplikasikan LDII. Lembaga dakwah itu baru saja meluncurkan laman pikub.com, sebuah situs perdagangan berbasis transaksi elektronik syariah pertama di Indonesia.
Media sosial kerap menjadi ajang diskusi bahkan rujukan sejumlah masyarakat terhadap sebuah isu. Contohnya, jelang unjuk rasa menentang dugaan penodaan agama, Jumat pekan lalu misalnya, berbagai tagar muncul di media sosial seperti Twitter dan Facebook.

Kepolisian Daerah Metro Jaya mengklaim menemukan puluhan akun di media sosial bernada provokatif. Pernyataan atau gambar yang diunggah mengandung ujaran kebencian dan SARA.

Polda Metro Jaya berkoodinasi dengan Kemkominfo mengantisipasi provokasi lewat media sosial yang marak.
Kemarin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta masyarakat menggunakan media sosial secara bijak. Menurutnya, publik harus memverifikasi segala informasi yang beredar di dunia maya.

Ia berpendapat penggunaan media sosial sebagai satu-satunya sumber informasi dapat memunculkan risiko besar. Apalagi, merujuk fenomena yang berkembang, ia menyebut masyarakat mudah menerima informasi secara mentah.

Sehingga, ia mendorong pengguna media sosial untuk tetap berpedoman pada nilai-nilai agama. Tujuannya, perbedaan antarkelompok masyarakat tidak akan menjadi sumber konflik. (abm/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER