Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi menilai penegak hukum ragu-ragu menyelesaikan kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia menyoroti adanya pelebaran prosedur penanganan kasus tersebut.
"Mestinya sih sederhana tapi menjadi ruwet karena ada yang tak proporsional pada eselon-eselon kekuasaan negara," kata Hasyim di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11).
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini mengatakan, beberapa ulama sudah diminta pendapatnya terkait kasus yang menimpa Ahok. Informasi yang didapat juga telah komplet. Karena itu ia meminta kepolisian diminta segera menyelesaikan proses penyelidikan untuk meredakan polemik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu
core-nya ini dicabut semua akan reda," kata Hasyim.
Ia khawatir jika tidak segera diselesaikan bakal banyak kejadian lanjutan. Demo besar 4 November adalah contoh nyata bagaimana kasus tersebut yang tak kunjung selesai membuat warga turun ke jalan.
Hasyim tak yakin ada tumpangan politik dalam demonstrasi sebesar itu karena pasti butuh dana tak sedikit untuk menggerakan ribuan orang.
Ia berharap saat ini yang dibesar-besarkan bukan demo 4 November itu, namun inti masalah atau yang jadi penyebabnya.
Sementara itu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta semua pihak melihat dari aspek asas praduga tak bersalah. Dia menilai aksi 4 November lalu telah berjalan dengan lancar meskipun ada yang membuat kekacauan.
"Tumpangan itu dilihat karena ada intelijen atau apa? Jangan menafsirkan masing-masing, boleh berdiskusi tapi menafsirkan menyebarluaskan itu yang tidak benar," katanya.
Ryamizard meminta masyarakat tidak menebar fitnah karena hanya akan memecah belah bangsa. Peran ulama dan pemuka agama perlu disertakan untuk agar masyarakat dapat berpikir jernih.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menilai aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan telah ditunggangi aktor politik. Dia menyesalkan demonstrasi yang awalnya berjalan lancar.
"Kami menyesalkan kejadian bakda Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor politik yang memanfaatkan situasi," kata Jokowi usai rapat terbatas di Istana Presiden menanggapi demo yang berujung rusuh.
(sur/asa)