Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terkejut mendengar kabar meninggalnya Sutan Bhatoegana. Dia terkenang masa-masa berjuang ketika membangun partai politiknya.
"Ibaratnya kami dulu tidak memiliki apa-apa, berbekal semangat dan tekad, dan ingin mengabdi kepada negara yang tercinta. Sejak itu, almarhum tidak pernah absen dari kita semua dalam suka dan duka, dalam menghadapi tantangan," kata SBY seperti dikutip
detikcom saat melayat ke rumah duka di Bogor, Sabtu (19/11).
SBY mengatakan Sutan selalu ada untuk mencari solusi ketika Partai Demokrat baru saja dibangun. Kemajuan yang diperoleh Demokrat, disebut sebagai berkat perjuangan pria yang sudah 15 tahun bersahabat dengan SBY itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY juga mengenang Sutan sebagai sosok yang supel dan dekat dengan sesama kader Demokrat lainnya.
"Saya pribadi bersahabat sejhak 15 tahun yang lalu. Banyak sahabat yang juga hadir yang pasti telah memiliki kenangan indah," ujar Presiden keenam Indonesia itu.
SBY mendoakan Sutan dapat diterima di sisi Tuhan. Doa itu mengiringi ucapan perpisahan SBY untuk politikus yang dikenal dengan jargon 'ngeri-ngeri sedap' itu.
"Selamat jalan, semoga amal ibadah selama hidup di dunia, berbakti, berjasa, berjuang, dicatat oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala," ujar SBY.
Jenazah Sutan rencananya akan dikebumikan di pemakaman umum Giri Tama, Tonjong, Bogor, siang ini. Mantan Ketua Komisi VII itu meninggal dunia di Rumah Sakit Bogor Medical Centre pagi tadi.
Sutan dijatuhi hukuman penjara selama 12 tahun pada 2015 karena menerima suap dalam pembahasan APBN Perubahan tahun 2013 untuk Kementerian ESDM.
Kesehatan Sutan menurun setelah menderita penyakit kanker hati. Sutan sebelumnya sempat dirawat di RS Hermina Bandung dan dipindahkan ke RS Medistra pada 11 Oktober.
(gil)