Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta izin kepada Presiden Joko Widodo untuk berkomunikasi dengan ketua umum partai politik, terutama pendukung pemerintah. Permintaan izin ini disampaikan Megawati saat makan siang bersama Jokowi di Istana Merdeka.
"Saya minta izin, supaya saya bisa berkomunikasi karena kan KIH sudah tidak ada. KMP sudah dua partai masuk dalam pemerintahan," kata Megawati di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11).
Ia mengatakan, pertemuan itu guna memperkuat pemerintahan, terutama jelang Pilkada 2017. Permintaan itu disampaikan karena melihat safari politik yang dilakukan Jokowi beberapa pekan terakhir.
Dua pekan lalu, Jokowi berkunjung ke acara tahunan beberapa partai, seperti PKB, PPP, dan PAN. Pekan lalu, ia juga mengundang Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, diikuti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk makan siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarin, Megawati sudah bertemu Setya Novanto di kediamannya kawasan Teuku Umar. Usai pertemuan, kedua elite ini sepakat tetap mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI 2017. Ia menuturkan, pertemuan serupa akan dilakukan bersama elite partai pendukung pemerintah lainnya.
"Nanti tentunya bagaimana dengan PAN, PPP, dan PKB dewasa ini kalau kita mengetahui mereka mengikuti Pilkada dengan pencalonan yang berbeda. Padahal waktu yang lama, saya sudah mengatakan kalau tadinya bersatu di dalam sebuah penguatan di pemerintahan, ya seharusnya juga di dalam pilkada yang ada bisa bersama," tutur Presiden ke-5 Indonesia ini.
"Tetapi adalah hak partai untuk menentukan hal-hal seperti itu," tegasnya.
PDIP bersama enam partai lainnya bergabung dalam Koalisi Kekeluargaan. Mereka adalah Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, PKB, dan PKS. Koalisi ini berdiri setelah NasDem, Hanura, dan Golkar mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Namun, koalisi itu mulai retak ketika PDIP mendukung Ahok-Djarot. Dalam waktu singkat, Gerindra dan PKS akhirnya mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sementara itu, Demokrat PPP, PKB, dan PAN mencalonkan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
(obs)