Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Jendera Gatot Nurmantyo mengingatkan pihak-pihak yang terkait dengan aksi demonstrasi 2 Desember nanti untuk tidak melakukan hal yang bisa memecah belah persatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Gatot di hadapan sekitar 1.200 mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat, saat memberikan kuliah umum bertema 'Peningkatan Ketahanan Bangsa Untuk Menjaga Keutuhan NKRI' pada Rabu (23/11).
Dalam kesempatan itu Gatot juga mengajak seluruh komponen masyarakat baik pemuda, pelajar, mahasiswa, dan tokoh agama, bersama-sama dengan TNI menggunakan ikat kepala Merah Putih untuk berkumpul bersama pada tanggal 30 November 2016 di lapangan terbuka dan berikrar “Nusantara Bersatu”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot mengutarakan gagasan tersebut terkait dengan rencana aksi besar 2 Desember mendatang. Ia menyatakan itu sebagai simbol bahwa TNI, pemuda, dan rakyat siap menghadapi siapa pun yang ingin memecah belah Indonesia.
“Hal itu untuk menunjukkan bahwa, bangsa Indonesia masih ada. Oleh karenanya, jangan coba-coba mengganggu dan memecah belah Indonesia”, kata Gatot.
Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Penjaga Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berencana melakukan demonstrasi 'Aksi Bela Islam III' di Jakarta, 2 Desember mendatang.
Aksi tersebut merupakan kelanjutan dari dua aksi serupa yang berhasil menghadirkan ratusan ribu massa. Aksi kedua pada 4 November lalu bahkan berujung bentrok antara demonstran dengan polisi. Kericuhan dan penjarahan juga terjadi di sejumlah titik di hari tersebut.
Tujuan dari Aksi Bela Islam III adalah menuntut kepolisian segera menahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang kini berstatus tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama.
Aksi Bela Islam III mengundang pro dan kontra. Majelis Ulama Indonesia yang sebelumnya sempat mendukung Aksi Bela Islam, belakangan melunak dan mengimbau warga untuk tidak turun ke jalan pada 2 Desember. Di sisi lain, Front Pembela Islam bersikukuh akan melaksanakan aksi tersebut.
Kekhawatiran muncul menjelang Aksi Bela Islam III. Polda Jawa Tengah, misalnya, mengendus ada upaya dari kelompok radikal untuk menunggangi aksi tersebut.
(wis/asa)