Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan, sebanyak 46 persen warga DKI Jakarta percaya jika Presiden Joko Widodo tidak akan mengintervensi penanganan kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Hampir setengah responden percaya jika Presiden Jokowi tidak akan intervensi dalam proses hukum penistaan agama," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di Jakarta, Kamis (24/11).
Kemudian, 31 persen percaya Jokowi akan intervensi kasus Ahok, sedangkan 23 persen tidak memberikan jawaban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Burhanuddin melanjutkan, 45 persen warga Jakarta percaya demonstrasi 4 November lalu murni dilakukan oleh Umat Islam, 35 persen percaya demonstrasi dilakukan karena disusupi kepentingan politik.
Agus-Sylvi JuaraBerdasarkan hasil survei Indikator, elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni unggul dengan 30,4 persen. Ahok-Djarot Saiful Hidayat 26 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 24,5 persen. Sedangkan 18,9 persen belum menentukan pilihan.
Ketiga pasangan tersebut merupakan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung tahun depan.
Survei ini dilakukan pada 15 sampai 22 November 2016. Ahok ditetapkan sebagai tersangka pada 16 November lalu.
Survei dilakukan kepada 798 orang dari 800 responden yang direncanakan dengan metode
multistage random sampling,
margin of error 3,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu politisi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mempertanyakan netralitas yang dimiliki oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia. Dia menilai, lembaga survei itu seolah melakukan kampanye untuk Ahok.
(rel/yul)