Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menjaga ketat gedung DPR/MPR terkait informasi akan ada unjuk rasa hari ini, Jumat (25/11). Sejumlah titik jadi perhatian petugas dalam mengamankan kompleks parlemen.
Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana mengatakan, pengamanan tetap dilakukan meski belum ada pemberitahuan soal rencana demo hari ini.
"Kami terus
standby," kata Suntana di Halaman Gedung MPR/DPR.
Pada hari biasa, menurutnya penjagaan juga dilakukan karena gedung DPR/MPR merupakan salah satu objek vital di ibu kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Khusus untuk pengamanan demo lanjutan, hari ini dan 2 Desember, Polda Metro Jaya mendapat bantuan pengamanan dari personel Brimob Mabes Polri dan polda-polda lain.
Hingga kini, Suntana mengaku belum mendapat informasi lanjutan mengenai rencana aksi hari ini di DPR. Namun jika memang akan ada demo meski tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, polisi menurutnya tetap akan mengamankan. Polisi juga akan berdialog dengan pedemo untuk tetap menjaga ketertiban.
"Sehingga akan jelas ketahuan apa yang ingin disampaikan dalam unjuk rasa tersebut," kata Suntana.
Berdasarkan pantauan lapangan, petugas Kepolisian telah berjaga di titik-titik sekitar wilayah Gedung MPR/DPR. Setiap orang yang akan masuk ke dalam gedung pun diperketat dengan harus menunjukan kartu identitas.
Terdapat 11 pintu masuk utama dan kecil Gedung MPR/DPR yang dijaga aparat gabungan Kepolisian dari unsur Brimob, Pengamanan Objek Vital, Sabhara, Provos, unsur TNI dan pengamanan dalam DPR. Setiap pintu dijaga sekitar 10 hingga 20 petugas.
Empat unit mobil pemadam kebakaran, tiga unit mobil meriam air, dan kendaraan taktis barracuda juga disiagakan di halaman depan Gedung MPR/DPR.
Demonstrasi 25 November atau hari ini sebelumnya telah disampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito juga menyatakan kewaspadaannya terhadap aksi kali ini karena diduga akan mengarah pada makar.
(sur/obs)