Polri Tolak Ungkap Kelompok Makar 25 November

CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 17:55 WIB
Polri mengklaim dugaan makar pada aksi 25 November didapat dari informasi intelijen. Namun Polri belum mau menyebut kelompok yang diduga akan melakukan makar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kombes Rikwanto menyebut butuh penyelidikan mendalam sebelum mengungkap kelompok yang diduga melakukan makar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri enggan mengungkap kelompok yang sebelumnya diduga akan melakukan upaya makar dengan cara menunggangi demonstrasi hari ini, Jumat (25/11). Sementara hingga berita ini diturunkan, belum ada gerakan massa besar-besaran di Jakarta yang berpotensi melakukan makar seperti yang dikhawatirkan Polri.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, identitas kelompok yang diduga akan melakukan makar tidak bisa diungkapkan karena perlu pendalaman lebih jauh.

"Kalau menuduh orang kan harus lengkap juga ya. Maka Pak Kapolri menyebut teridentifikasi, disinyalir dari data-data yang ada. Kalau yang dituduh makar tidak melakukan ya Alhamdulillah," kata Rikwanto di Markas Besar Polri, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, dugaan makar tersebut masih diselidiki oleh penyidik Badan Reserse Kriminal Polri. Penyelidikan itu, kata dia, didasari informasi intelijen yang dikaitkan dengan fakta di lapangan.

"Kami olah, kami analisis sehingga kami simpulkan ada kegiatan yang mengarah ke sana. Makar itu (masuk) dalam KUHAP, itu tugas Kepolisian," ujarnya.

Soal pernyataan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian yang sempat menyebut ada rapat di antara kelompok penggagas makar, Rikwanto mengatakan hal tersebut tidak masalah selama tidak direalisasikan.

"Rapat itu boleh, tidak dilarang. Tapi nanti diwujudkan atau tidak, persiapannya mengarah ke situ ada tidak," ujarnya.

Namun, ketika ditanya apakah sudah ada persiapan ke arah sana, Rikwanto menolak menjelaskan lebih jauh. "Itu tidak bisa dijelaskan."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER