Kronologi Batal Tayang Film Jihad Selfie dan Jakarta Unfair

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Nov 2016 19:31 WIB
Panitia penyelenggara memutuskan untuk membatalkan penayangan dan diskusi film dokumenter Jihad Selfie dan Jakarta Unfair di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Ilustrasi Film. (Joshua_Willson/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia penyelenggara memutuskan untuk membatalkan penayangan dan diskusi film dokumenter Jihad Selfie dan Jakarta Unfair yang rencanannya akan dilaksanakan pada hari ini hingga esok, Minggu (27/11).

"Terpaksa dibatalkan karena adanya resiko keamanan yang ditakutkan oleh pengelola Taman Ismail Marzuki, Documentary Days 2016, dan pihak XXI Taman Ismail Marzuki," kata Ketua Pelaksana Rahma Indira Marino dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (26/11).

Menurut Rahma, panitia juga memohon maaf atas ketidaktransparanan melalui media sosial mengenai alasan tidak diputarnya film Jakarta Unfair. "Meskipun demikian, pembatalan diskusi ini tidak akan menghentikan niat kami dalam mengembangkan festival film dokumenter ini," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kronologi pembatalan film dokumenter Jihad Selfie dan Jakarta Unfair versi panitia:

1. Hari Jumat, 25 November 2016 pada pukul 16.00 WIB pihak panitia meminta memasang baliho di depan pintu masuk TIM kepada Unit Pengelola Teknis (UPT) TIM. Setelah itu pihak UPT TIM merasa berisiko apabila film Jakarta Unfair ditayangkan di Kompleks TIM karena area ini merupakan pusat kesenian dan kebudayaan yang berada di bawah naungan Pemda DKI Jakarta.

2. Pihak UPT juga merasakan hal yang sama apabila pemutaran film Jihad Selfie tetap dilaksanakan. Karena isu yang dibawa dalam film ini dikhawatirkan akan menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan saat atau pun sesudah penayangan film tersebut. Karena sebelumnya film Jihad Selfie pernah ditayangkan di kawasan TIM dan sehari setelahnya ada pihak aparat kepolisian datang dan menginterogasi pihak penyelenggara.

3. Pukul 16.30 WIB pihak panitian didatangi oleh dua orang dan menanyakan film tersebut. Laporan tersebut kembali tembus ke pihak UPT TIM dan XXI TIM. Pengelola Operasional XXI TIM, Bambang, meyakini bahwa dua orang tersebut berasal dari pihak kepolisian.

4. Pihak UPT TIM dan XXI TIM telah menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab terhadap konten film jika panitia tetap ingin menayangkan film tersebut. Tanggung jawab sepenuhnmya berada di tangan panitia.

5. Panitia yang masih berstatus mahasiswa dan berada di bawah institusi/badan akademis dan universitas memiliki rasa tanggung jawab terhadap pihak universitas dan institusi/badan yang menaungi apabila terdapat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan membawa nama universitas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER