Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menjamin situasi keamanan Jakarta akan tetap terkendali meskipun Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menggelar demonstrasi, Jumat pekan ini, (2/12).
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin meyakini unjuk rasa menutut kepolisian menahan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu akan berjalan tertib dan damai.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kegaiatannya damai. Sudah dikomunikasikan dengan baik," ujar Syafruddin di Jakarta, Senin (28/11).
Syafruddin menuturkan, penanggung jawab keamanan Jakarta saat demonstrasi itu berlangsung adalah Polda Metro Jaya. Meskipun meyakinkan publik unjuk rasa itu tidak akan berakhir ricuh, Syafruddin menegaskan kepolisian tetap menyiapkan pengamanan khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, kata Syafruddin, aksi tanggal 2 Desember hanya akan diisi zikir akbar dan salat Jumat berjamaah. "Tidak ada masalah. Insya allah damai," tuturnya.
Unjuk rasa GNPF MUI pekan ini merupakan kelanjutan aksi mereka tanggal 14 November lalu. Mereka berencana salat Jumat di jalan protokol Jakarta, yakni Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.
Kapolri Jendral Tito Karnavian mengimbau aksi tersebut tidak mengganggu ketertiban umum. Ia mendesak kelompok itu untuk tak melanggar UU 9/1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
"Kalau pasal 6 dilanggar, Polri bisa menggunakan pasal 15 pada UU itu. Di sana disebutkan, kalau terjadi keributan, kepolisian bisa amankan," ujar Tito, Ahad kemarin.
Polda Metro Jaya menyatakan telah mempersiapkan personel gabungan yang terdiri dari 27 ribu personel. Mereka akan ditempatkan di beberapa titik rawan seperti Penjaringan, Jakarta Utara, serta kawasan perkantoran dan pertokoan di seluruh ibu kota.
(abm/gil)