Densus Ringkus Terduga Teroris Jaringan JAD di Tangsel

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 28 Nov 2016 20:03 WIB
Densus 88 kembali meringkus seorang terduga teroris di Tangerang Selatan. Dia diduga terlibat rencana teror kelompok Rio yang berbaiat pada ISIS.
Densus 88 Antiteror kembali meringkus seorang terduga teroris di Tangerang Selatan. Dia diduga terlibat rencana teror kelompok Rio yang berbaiat pada ISIS. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali meringkus seorang terduga teroris bernama Hendra alias Abu Pase. Dia diduga terlibat dalam rencana aksi teror yang dilakukan oleh kelompok Rio Priatna Wibowo.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, Hendra ditangkap di lokasi pemancingan yang terletak di Jalan Ismaya Raya, Pondok Benda, Tangerang Selatan, Banten, kemarin.

"Bahwa pada hari Minggu, 27 November 2016 sekitar pukul 17.09 WIB telah dilakukan penangkapan terhadap Hendra alias Abu Pase," ujar Boy dalam pesan singkat, Senin (28/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boy tidak menjelaskan secara rinci peran Hendra dalam jaringan teroris itu. Namun menurutnya, Hendra diduga berperan sebagai salah satu penyedia dana pembuatan bom.

Hingga kini, Densus 88 Antiteror masih mengembangkan penyidikan untuk memburu anggota jaringan Rio yang berafiliasi dengan teroris Bahrun Naim. Rio merupakan anggota Jamaah Ansharu Daulah (JAD) yang berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sebelumnya, Tim Densus 88 Polri menangkap Rio Priatna Wibowo, tersangka yang diduga terlibat jaringan teror kelompok Bahrun Naim. Rio ditangkap di Desa Girimulya, Banjaran, Majalengka, Jawa Barat.

Dia ditangkap pada Rabu (23/11) sekitar pukul 09.00 WIB. Berdasarkan kartu identitas yang diamankan, Rio lahir pada tahun 1992 dan tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Setelah penangkapan itu, Densus 88 juga telah meringkus dua orang terduga teroris yang tergabung dalam jaringan Rio. Dua orang tersebut adalah Bahrain Agam dan Saiful Bahri alias Abu Syifa. Keduanya diduga mendanai, memberi ide membuat bom, dan membeli bahan peledak. (pmg/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER