Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Keamanan Laut Republik Indonesia Laksamana Madya TNI Ari Soedewo mengatakan, terduga tindak pidana korupsi Eko Susilo Hadi sedang mengurus proyek keamanan maritim. Namun Ari belum bisa menyimpulkan keterkaitan proyek itu dengan operasi tangkap tangan KPK yang menjerat bawahannya itu.
"Jumlah barang bukti uangnya tidak tahu, tapi yang bersangkutan sedang lelang proyek, salah satunya membangun
backbone. Itu kan memang proyek untuk keamanan maritim yang dilelang ke tiga perusahaan," kata Ari di Gedung Bakamla, Jakarta, Rabu (14/12).
Ari melanjutkan, sebagai Plt Sestama Eko memang bertugas untuk mengurus anggaran pembangunan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahun ini, Eko dipercaya mengelola anggaran Rp400 miliar untuk pengadaan tiga item barang terkait pembangunan
backbone itu. Namun Ari tidak bisa menyimpulkan apakah penangkapan Eko terkait dengan proyek tersebut.
"Belum tahu, apakah memang berhubungan atau tidak, nanti didalami KPK, saya hanya himbau agar kejadian ini tidak terulang lagi," kata Ari
Komisi Pemberantasan Korupsi pada siang tadi melakukan operasi tangkap tangan terhadap seorang oknum pejabat yang bertugas di sektor kelautan.
Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, OTT terhadap oknum tersebut terkait dengan proyek pengadaan barang yang dilakukan di sektor kelautan.
"Ada kegiatan OTT terkait pengadaan di sektor kelautan," ujar Febri dalam pesan singkat.
Ari mengaku mendapat kabar penangkapan itu sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Ia juga menyebut Eko sempat izin tidak masuk kerja hari ini. Eko cuti untuk mengurus saudaranya yang meninggal dunia.
"Saya tidak tahu kejadiannya (OTT). Hari ini dia tidak kerja, tidak hadir katanya izin ada pemakaman saudara, ternyata OTT KPK," kata Ari.
(wis/obs)