Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Hadiyan Sumintaatmadja menyatakan pesawat Hercules C130 A-1334 yang jatuh di Wamena, Papua, pagi tadi, sebelumnya masih dalam kondisi layak terbang.
Hadiyan mengatakan pesawat yang dibeli dari Royal Australian Air Force pada Februari 2016 lalu itu masih memiliki 69 jam terbang lagi sebelum masuk ke dalam masa perawatan lanjutan.
Dia meminta semua pihak menunggu hasil investigasi penyebab jatuhnya pesawat tersebut. “Selain masalah kondisi mesin ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab jatuhnya pesawat,” kata Hadiyan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (17/12).
Hadiyan menuturkan TNI telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat tersebut. “Tim PPKPT sudah ke Wamena untuk melakukan penyelidikan,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadiyan menyatakan pesawat yang jatuh di Wamena tengah melaksanakan dukungan pergeseran logistik untuk Pemerintah Daerah Papua.
“Sedang melaksanakan misi
navigation exercise yang dikombinasikan dengan melaksanakan dukungan pergeseran logistik untuk Pemda Papua,” ujar Hadiyan.
Hadiyan mengatakan, dukungan pergeseran logistik bagi Pemda Papua merupakan permintaan resmi pemerintah untuk menunjang pembangunan kawasan Papua. Ada beragam jenis perbantuan pergeseran logistik yang dilakukan TNI AU di sana, seperti mengangkut bahan bangunan hingga bahan makanan.
Lebih lanjut Hadiyan menuturkan, pesawat yang mengangkut 12 kru dan satu personel TNI itu seharusnya masih melaksanakan misi sipil hingga 21 Desember 2016. Misi itu terdiri dari beberapa rute, yaitu Jayapura, Marauke, Timika, dan Wamena.
“Tetapi pada pukul 06.09 WIT pesawat sempat tertutup awan dan hilang kontak dan dilaporkan mengalami accident total lost,” ujarnya.