Jakarta, CNN Indonesia -- Tim penjinak bom pipa di rumah kontrakan terduga teroris di Babakan, Setu, Tangerang Selatan, masih berusaha meledakkan satu demi satu bom di lokasi. Dari 14 buah bom pipa, 11 di antaranya sudah diledakkan dan tiga bom aktif lainnya masih ditangani tim penjinak.
Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ayi Supardan mengatakan, jumlah bom pipa tersebut masih mungkin bertambah karena ruangan lain di rumah kontrakan belum digeledah.
"Masih ada tiga bom lagi setelah 11 ledakan," kata Ayi di lokasi penggerebekan, Rabu (21/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 11 bom yang diledakkan dan tiga lagi yang masih utuh, ditemukan di dalam satu ruangan. Sejak siang, secara bertahap petugas meledakkan bom tersebut.
Ledakan keras terdengar saat bom dimusnahkan petugas dan bom telah diurai. "Aslinya ledakannya (sebelum bom diurai) lebih keras dari itu," ujarnya.
Bom disebut berdaya ledak rendah, yang direncanakan diledakkan pada akhir tahun di Serpong dengan menyasar pos polisi.
Sementara itu, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror masih mengembangkan jaringan teror Tangerang Selatan. Salah seorang terduga teroris, Adam, kini masih berada di lokasi untuk pengembangan.
Ayi Supardan mengatakan, Adam telah ditangkap lebih dulu di Serpong oleh tim Densus 88. "Diamankan di tempat lain baru di sini," kata Ayi di lokasi penggrebekan.
Adam menyebut, tiga rekannya yang mengontrak rumah di Babakan itu memiliki bom. Penyergapan kemudian dilakukan sekitar pukul 09.00 WIB. Namun tiga penghuni kontrakan yaitu Omen, Helmi dan Irwan, melawan petugas menggunakan pistol dan bom siap ledak yang mereka rakit.
Ketiganya lantas ditembak mati petugas.
Kelompok ini belum lama tinggal di Tangsel. Mereka berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mereka terkait dengan jaringan teroris Bekasi yang diungkap beberapa waktu lalu.