Jakarta, CNN Indonesia -- Bambang Tri Mulyono, penulis buku
Jokowi Undercover diamankan tim Bareskrim Mabes Polri dan Polda Jateng serta Polsek Tunjungan, pada Jumat (30/12) pagi. Ia diperiksa terkait laporan pencemaran nama baik oleh Michael Bimo Putranto pada kegiatan bedah buku di Magelang, Jawa Tengah.
"Usai diperiksa di Polsek Tunjungan dan Blora, Bambang dibawa oleh tim dari Mabes Polri ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih jauh," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarod Padakova saat dihubungi
CNNIndonesia.com, pada Jumat (30/12) malam.
Bambang telah diperiksa sehari sebelumnya oleh tim Bareskrim Polri, dan dilanjutkan lagi pada Jumat pagi. Usai pemeriksaan, ia dibawa ke Jakarta sekitar pukul 19:00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedah buku Sepekan sebelum pemeriksaan, kelompok Pemuda Perjuangan menggelar konferensi pers 'Bedah Buku Jokowi Undercover' pada Jumat (23/12) di Komplek Taman Bambu Runcing Desa Tamanagung, Muntilan, Magelang. Gelaran ini sebagai tindak lanjut dari bedah buku yang dilaksanakan Senin (19/12) lalu.
Hadir dalam acara tersebut, lima orang anggota, yakni Anang Imamudin, Sumantri Agus MS, Muslih, Ridwan, dan Arif.
Sumantri Agus berpendapat buku yang ditulis Bambang Tri mengungkap tentang sosok Jokowi, yang salah satunya disebut terindikasi Partai Komunis Indonesia.
"Kita dukung langkah-langkah upaya hukum, di buku itu disebutkan Presiden kita terindikasi PKI, kita ingin jajaran birokrasi bebas dari unsur-unsur PKI," ujarnya.
Senada dengan rekannya, Muslih mengatakan, di dalam buku yang ditulis Bambang Tri, ibu kandung Jokowi adalah Yap Maewa, mengapa Bambang Tri yang sudah seperti itu tidak segera ditindak, tidak seperti aktifis aktifis Islam yang baru ada gerakan sedikit saja sudah ditangkap.
"Kalau apa yang disampaikan Bambang Tri orang tua Jokowi adalah PKI, maka di dalam konstitusi sudah jelas kalau dilarang adanya PKI tapi kenapa kalau Jokowi anak PKI kok dibiarkan saja, ini benar benar menyakitkan," ujarnya.
Melengkapi keterangan itu, Anang Imamudin, menyampaikan, "Saya mewakili FAUIB Kabupaten Magelang terkait dengan adanya bedah buku di Muntilan ini harus ditindak lanjuti mari kita letakkan salah dan benarnya, kita kaji lebih lanjut kebenaran ini harus dikuak siapa yang benar Bambang Tri apa Jokowi kita Bangsa Indonesia tidak mau menjadi korban keganasan PKI."
"Mari bersatu dan rapatkan barisan melawan PKI kita punya 3 landasan yang prinsip untuk membela yakni Bela Agama, Bela Negara dan Bela Kebenaran," ujarnya.