Polisi Sebut Novel FPI Tak Minta Koreksi 'Fitsa Hats' di BAP

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2017 15:59 WIB
Dalam menyusun BAP, penyidik mengklarifikasi ulang data dan pernyataan dalam proses pemeriksaan. Namun Novel tidak mengoreksi isinya, termasuk soal Fitsa Hats.
Polisi mengatakan Novel Chaidir Hasan Bamukmin tak meminta koreksi kata 'Fitsa Hats' saat menjalani pemeriksaan BAP. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal Agus Andrianto mengatakan, proses pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP) Novel Chaidir Hasan Bamukmin saat melaporkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dugaan penistaan agama berjalan dengan baik.

Dalam BAP yang disusun di tingkat penyelidikan dan penyidikan, dituliskan bahwa Novel pernah bekerja tahun 1992-1995 di restoran cepat saji Pizza Hut, tetapi justru tertulis Fitsa Hats. Menurut Agus, Sekretaris Jenderal DPD FPI Jakarta itu tidak mengoreksi isi BAP, termasuk terkait riwayat hidup.

"Hasil pemeriksaan dibaca ulang sebelum diparaf dan ditandatangani oleh yang bersangkutan. Kalau yang bersangkutan tidak mengoreksi, penyidik tidak berani mengubah," ucap Agus saat dihubungi, Rabu (4/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikan Agus menanggapi riwayat hidup Novel dalam BAP kasus dugaan penistaan Agama yang menjadi bahan perbincangan di media sosial. Ia pun menyampaikan, dalam penyusunan BAP, penyidik selalu mengklarifikasi ulang data dan pernyataan dalam proses pemeriksaan.

Menurutnya, jika penyidik menemukan kekeliruan dalam penulisan, terperiksa bisa langsung mengoreksi sebelum menandatanganinya. Jika sudah ditandatangani, artinya terperiksa setuju dengan isi BAP dan tak dapat mengubahnya kembali.

"Tidak boleh diubah oleh penyidik. Apalagi keterangan itu dibenarkan oleh yang bersangkutan," kata Agus.

Soal kesalahan ejaan itu, pria yang akrab disapa Habib Novel itu pun angkat bicara dengan mengaku tidak memperhatikan secara detail BAP tersebut.

"Saya tanda tangan enam lembar, enggak mungkin satu per satu huruf saya teliti," kata Novel.

Ahok ikut mengomentari kesalahan ejaan Pizza Hut itu. Dia menduga Novel malu mengakui pernah bekerja di sebuah perusahaan asal Amerika Serikat.

Karena itu Ahok menuding Novel memelesetkan Pizza Hut menjadi Fitsa Hats.

"Ada saksi yang malu karena pernah kerja di Pizza Hut. Nama itu diganti karena mungkin berpikiran tidak boleh (bekerja) dipimpin orang yang beda iman," kata Ahok usai sidang di Gedung Kementerian Pertanian, kemarin. (pmg/gil)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER