Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Abdul Kharis Almansyahri mengapreasi keputusan TNI yang menghentikan keja sama militer dengan Australia. Ia mengaku belum mengetahui alasan pasti dari pemberhentian tersebut, namun ia mendapat kabar alasan penghentian itu karena masalah penghinaan terhadap dasar negara Indonesia, Pancasila.
"Kalau memang itu sudah diputuskan oleh TNI, kalau dasarnya kalau memang ada penghinaan terhadap Pancasila, saya kira kita memang mengapresiasi ketegasan dari TNI," kata Abdul saat dihubungi pada Rabu (4/12).
Abdul memandang keputusan itu diambil dengan hitungan yang cermat. Ada baiknya memutus hubungan kerjasama sementara namun tidak untuk selamanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Abdul bisa saja keputusan ini diambil karena ada insiden yang di sengaja atau tidak. Ia menjelaskan keputusan ini masih perlu dipertimbangkan secara negara.
"Tapi kami tidak (ingin) hubungan kedua negara jadi tidak baik. Hubungan tetap baik, khusus untuk dua pihak (TNI dan militer Australia) mungkin perlu ditinjau kembali. Tapi saya belum tahu sebab pastinya," kata Abdul.
Abdul menjelaskan Komisi I akan mempertanyakan hal tersebut kepada TNI. Tepatnya setelah tanggal 10 Januari 2017 ketika masa reses selesai.
Secara terpisah, anggota Komisi I Bobby Adhityo Rizaldi menyampaikan pendapat serupa. Ia mengapresiasi ketegasan TNI dalam mengambil keputusan.
"Saya mendukung penuh respons TNI yg menghentikan kerja sama latihan militer. Sudah seharusnya negara Australia menghargai Indonesia sebagai mitra yang sejajar, bukan melecehkan," kata Bobby.
Bobby juga belum mengetahui secara pasti alasan dari penghentian kerja sama tersebut. Komisi I akan membahas hal itu pada rapat kerja masa sidang. Untuk mengetahui seperti apa bentuk pelecehan terhadap Indoneaia jika memang ada bentuk pelecehan.
Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto tidak menjelaskan secara rinci alasan penghentian kerja sama. Ia hanya menjelaskan ada ketidak untungan pada Indonesia dalam kerjasama militer dengan Australia.
(obs)