Luhut Tantang Penyebar Isu Banjir TKA Ilegal Serahkan Data

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jan 2017 18:36 WIB
Luhut menantang para penyebar isu tenaga kerja asing (TKA) ilegal mambanjiri Indonesia membuktikan dengan data. Dia akan angkat tangan jika salah data.
Luhut Pandjaitan menantang para penyebar isu tenaga kerja asing (TKA) ilegal mambanjiri Indonesia membuktikan dengan data. Dia akan angkat tangan jika salah data. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan gerah dengan isu yang menyebut pemerintah membiarkan ratusan ribu tenaga kerja asing (TKA) ilgeal masuk ke Indonesia. Ia menantang pihak yang menyebut dan menyebarkan hal itu.

"Kalau ada yang bilang ribuan bahkan ratusan ribu, saya ingin orangnya datang ke saya, tunjuk angkanya, di mana dan kita pergi sama-sama," kata Luhut di Istana Bogor, Rabu (4/1).

Warga negara asing yang mengantongi visa turis tapi justru bekerja di Indonesia, kata Luhut, jumlahnya sangat sedikit dan tidak signifikan. Mantan Kepala Staf Presiden ini meminta pihak-pihak yang masih mempermasalahkan hal itu dapat berbicara sesuai fakta dan data.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan bebas visa disebut sebagai salah satu penyebab membeludaknya TKA ilegal di Indonesia. Menanggapi hal itu, Luhut menyatakan telah memiliki daftar negara yang akan dievaluasi kebijakan bebas visanya. Namun, urusan itu akan diserahkan lebih lanjut kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

"Kita bicara harus ada data. Jangan perasaan saja. Kalau saya salah, saya mau angkat tangan. Tapi kalau dia salah (data), awas dia," tegas mantan Menko Polhukam ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menepis tudingan mengenai jutaan pekerja asing, terutama asal China, masuk ke Indonesia. Ia meminta masyarakat tak percaya isu tersebut.

Presiden mengatakan peran dari pekerja asing diperlukan karena ada pekerjaan yang belum bisa dilakukan tenaga kerja lokal. Jokowi menjamin, jika sumber daya manusia Indonesia dianggap mampu melakukannya, maka tenaga kerja asing tidak akan digunakan lagi. (pmg/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER