Panglima: Australia Memelesetkan Pancasila jadi Pancagila

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jan 2017 13:46 WIB
Penghentian kerja sama dengan militer Australia diduga karena kurikulum tentara Australia yang mendukung kemerdekaan Papua serta 'pelesetan' Pancasila.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkap alasan penghentian kerja sama dengan Australia. (CNN Indonesia/M Andika Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kerja sama militer Tentara Nasional Indonesia dengan Australia dilakukan karena ada materi pelajaran yang  diduga menyudutkan. Seorang perwira TNI menemukan, dalam kurikulum militer Australia ditemukan dukungan pada kemerdekaan Timor Leste dan Papua, serta Pancasila yang diplesetkan menjadi Pancagila.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, dugaan pelecehan tersebut ditemukan saat seorang perwira Angkatan Darat mengajar di Australia. Perwira itu mengajar sebagai bagian kerjasama TNI dengan militer negeri kanguru itu.
Gatot mengatakan, pelecehan tersebut sengat menyakitkan dan tak perlu dijelaskan detail.

"Tentang tentara dulu, Timor Leste (dan) Papua yang harus merdeka, tentang Pancasila diplesetkan jadi Pancagila," kata Gatot, di Jakarta Kamis (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak ditemukan hal yang melecehkan itu, perwira TNI yang jadi pengajar tersebut ditarik. Materi pelajaran yang menjelekkan Indonesia itu juga disetop.

Gatot mengatakan, setiap perwira TNI sudah didoktrin untuk sangat mencintai ideologi bangsa bahkan harus siap mengorbankan jiwa raga untuk membelanya.

"Musuhnya pun harus didoktrin bahwa itu musuh. Sehingga saat tugas operasi pasukan khusus itu operasinya one way ticket. Dia rela untuk itu," kata Gatot.
Marsekal Mark Binskin dari Australia sudah meminta maaf atas isi kurikulum tersebut dan meminta maaf. Mark juga menyatakan pelajara yang memuat soal Timor Leste, Papua dan plesetan Pancasila juga sudah dicabut dan menginvestigasi bagaimana sampai ada pelajaran seperti itu.

Namun kerja sama militer tetap dihentikan hingga hasil investigasi diterima.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan, penghentian kerja sama sementara meliputi berbagai aspek, di antaranya latihan bersama, pendidikan, tukar menukar perwira, hingga kunjungan antarpejabat. Penghentian itu dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan.

Sementara itu Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengatakan, Angkatan Darat memastikan bahwa masalah ini diselidiki dengan serius. Penyelidikan saat ini tengah berlangsung. (sur/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER