Pemerintah Tambah Tujuh Trayek Baru Tol Laut

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jan 2017 22:10 WIB
Trayek baru tol laut itu bertujuan untuk mengefisiensikan waktu dan biaya transportasi barang di jalur laut Indonesia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menambah tujuh trayek baru tol laut. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menambah tujuh trayek baru tol laut. Jadi, total trayek tol laut di Indonesia akan berjumlah 13.

Dalam tujuh trayek tersebut, tiga merupakan trayek baru dan empat lainnya merupakan trayek satu lintasan yang dipotong karena terlalu panjang.

Keputusan itu diambil dalam rapat paripurna di Istana sore tadi, Jakarta, Kamis (5/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga trayek baru, full swasta. Empat lainnya adalah trayek satu lintasan yang kami bagi dengan angkutan kapal dan roro," kata Budi di Kantor Presiden.

Tiga trayek baru itu adalah trayek Tanjung Priok-Enggano-Mentawai-Pulau Nias-Sinabang dan sebaliknya sepanjang 1826 mil, trayek Tanjung Perak-Belang Belang-Sanggata-Pulau Sebatik-Tanjung Perak sepanjang 1990 mil, dan trayek Tanjung Perak-Kisar-Namrole-Kisar-Tanjung Perak sepanjang 2408 mil.

Sementara itu, empat trayek tambahan yang membagi lintasan terdiri dari tiga trayek berpangkalan di Makassar dan satu trayek di Tanjung Perak.

Budi mengatakan trayek-trayek tambahan ini akakn mengefisiensikan waktu dan terutama biaya transportasi. Ia mengingatkan, pendistribusian barang seperti jalur Jawa, Sumatera, dan Bali memakan biaya mahal.

Menurut Budi, tol laut dibutuhkan karena pendistribusian barang melalui darat dapat merusak jalan. Hal itu dikarenakan setidaknya 5000 truk bergerak setiap harinya dari barat ke timur.

Sehingga, ia berpendapat beban jalan akan lebih ringan 30-35 persen apabila pendistribusian barang dipindahkan ke laut dengan menggunakan kapal roro.

Selain trayek baru, Budi menuturkan, Kemhub akan bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk membangun pusat logistik bernama Rumah Kita. Tempat ini nantinya digunakan membantu pendistribusian barang bertahap.

"Kami harapkan sampai kapal datang lagi barang tetap terkontrol dan juga untuk mengumpulkan barang balik," ucapnya. (rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER