Sumarsono soal Raker di Kereta: Tidak Ada Salahnya Rekreasi

Filani Olyvia | CNN Indonesia
Senin, 09 Jan 2017 12:56 WIB
Soni menyebut raker di gerbong kereta mewah sebagai cara untuk menghindari kebosanan, sekaligus untuk meningkatkan semangat kerja kepala SKPD.
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjamin raker di kereta mewah pada Jumat mendatang tidak akan menggunakan APBD DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyebut rencana rapat kerja di kereta wisata Jakarta-Yogyakarta sebagai upaya untuk meningkatkan semangat kerja pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Sumarsono akan melaksanakan rencananya pada Jumat (13/1) bersama sejumlah kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah. Rapat digelar selama perjalanan Jakarta menuju Yogyakarta yang biasanya menghabiskan waktu selama delapan jam.

Soni menyatakan, raker di gerbong kereta ini bisa menjadi cara rekreatif untuk menambah semangat kerja para kepala SKPD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah bekerja setahun penuh, saya kira tidak ada salahnya mereka rekreatif. Pilihannya tadi mau di Ancol, tapi bosan. Ternyata, 60% belum pernah ke Yogyakarta. Ya sudahlah, sekali-kali ke luar kota. Memanfaatkan hari libur untuk pekerjaan," kata Soni di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/1).

Soni belum memastikan berapa kepala SKPD yang akan ikut dalam raker tersebut. Namun dia memastikan raker tersebut tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"(Yang ikut rapat) SKPD yang mau saja. Seluruh kantor DKI kan ada 40-an. (Kemungkinan) semua ikut, kecuali yang berhalangan. Buat mereka yang enggak ikut, toh nanti bisa dapat hasilnya saja," ujar Soni.

Rencananya ada empat gerbong kereta wisata yang disewa oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selama perjalanan, Soni beserta pejabat Pemprov DKI akan membahas sejumlah isu strategis seperti perekonomian, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, dan administrasi.

Anggaran didapat dari sumbangan tiap kepala SKPD. Setiap kepala dibebani biaya sebesar Rp7 juta. Biaya tersebut meliputi ongkos perjalanan pulang-pergi naik kereta wisata Jakarta-Yogyakarta, penginapan, serta makan dan transportasi selama di Yogyakarta.

"Siapa tahu dari situ ada juga (biaya) buat beli souvenir, sekaligus meng-cover staf yang tidak ikut bayar. Namanya subsidi silang," imbuhnya.

Rapat diperkirakan akan selesai saat kereta tiba di Stasiun Tugu, Yogyakarta pada malam hari. Esok paginya, rombongan akan diterima oleh Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pertemuan itu akan membahas kemungkinan kerja sama di bidang pariwisata dan budaya antara Jakarta dan Yogyakarta.

Usai itu, Soni dan rombongan akan berekreasi mengunjungi Candi Borobudur dan Keraton Yogyakarta, sambil mempelajari kebudayaan Kota Gudeg itu. (wis/gil)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER