Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim penertiban Pelabuhan Muara Angke. Tim ini dibentuk pascaterbakarnya KM Zahro Express pada awal tahun ini. Fungsinya adalah untuk melakukan pengelolaan dan penataan kawasan pelabuhan.
"Penertiban kawasan Muara Angke akan dilakukan menyusul kejadian Kapal Zahro yang terbakar kemarin," kata Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono saat menyampaikan hasil rapat kerja di kereta wisata dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta, Minggu (14/1).
Plt Gubernur yang akrab disapa Soni menyebut, penertiban itu nantinya akan merelokasi warga di sekitar pelabuhan. Masyarakat akan dipindahkan ke rumah susun milik pemprov yang tengah dipersiapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soni mengklaim tim ini merupakan upaya percepatan penataan Pelabuhan Muara Angke, yang saat ini dikelola oleh DKI Jakarta. Sebelumnya, kawasan itu berada di bawah kendali Kementerian Perhubungan.
Tim penataan itu bakal bertugas untuk meningkatkan sarana dan pelayanan di Muara angke tanpa menggusur kapal tradisional.
"Kami pikirkan nantinya cara membenahi kapal tradisional. Kami usahakan tidak digusur, tapi kita mau bikin koperasi supaya ada penampungan bagi para pemilik kapal," tutur Soni.
Tim penertiban itu juga bertugas merampungkan rencana induk pelabuhan di Jakarta. Rencananya, seluruh muara di Jakarta akan memiliki pelabuhan. Pelabuhan itu dimulai dari ujung barat Jakarta, Muara Baru, Tanjung Pasir, Ancol, PLTGU, hingga Marunda, termasuk di Kepulauan Seribu.
Tim penataan Muara Angke itu diketuai oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Binamarga, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan serta Dinas Perhubungan.