Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Polri menepis keraguan akan integritas kepolisian dalam mengusut dua kasus dugaan tindak pidana korupsi yang menyeret nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni.
Keraguan itu dimunculkan oleh tim sukses pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan mempertanyakan integritas Polri dalam mengusut kasus dugaan korupsi dalam pembangunan Masjid Masjid Al Fauz dan kasus dugaan korupsi pengelolaan dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka DKI Jakarta.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul menyatakan penyelidikian dua kasus yang menyeret nama Sylviana tersebut merupakan upaya penegakan hukum dan tidak bermuatan politik.
Menurutnya, proses penyelidikan dilakukan setelah polisi menerima aduan masyarakat dan hasil temuan serta informasi yang dikumpulkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada (unsur politik), ini ada aduan masyarakat, harus kami respons, harus kami tindak lanjuti. Bagi masyarakat yang melapor tentu kami terima dan yang bisa kami tindak lanjuti ya ditindaklanjuti, bagi yang tidak ya tidak," kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis (19/1).
Ia pun menjelaskan, penyelidikan kasus dugaan korupsi pengelolaan dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kwarda Pramuka DKI Jakarta sudah memenuhi syarat. Menurut Martinus, polisi sudah menerima aduan masyarakat terkait hal tersebut sejak Desember 2016 silam.
Menyikapi aduan masyarakat itu, ia menambahkan, polisi melakukan penyelidikan dan memanggil Sylviana untuk memberikan keteranngan sebagai saksi. Sebab, ketika dana bantuan sosial itu dikucurkan, Sylviana tengah menjabat sebagai Kwarda Pramuka DKI Jakarta.
"Terhadap kasus ini sudah ada aduan masyarakat sejak Desember yang lalu, yang kemudian berproses. Diperiksa karena diduga ada dana yang bergulir ke situ dari pemerintah, dilihat apakah ada penyimpangan di situ, apakah ada penyelewengan," tutur Martinus.
Sebelumnya, Tim pemenangan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mempertanyakan integritas Kepolisian yang mengusut kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Masjid Al Fauz di kantor Wali Kota Jakarta Pusat di tengah gelaran Pilkada DKI Jakarta.
"Kasus itu baru diangkat setelah tujuh tahun. Poin saya lebih kepada mempertanyakan integritas Polri sebagai penegak hukum karena mengangkat kasus ini saat pilkada sedang berjalan," kata Juru bicara tim pemenangan AHY-Sylvi Rachland Nashidik kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/1).